
Turki dan Irak tegaskan pentingnya saling mendukung kedaulatan
- Senin, 14 April 2025 12:03 WIB
- waktu baca 3 menit

Istanbul (ANTARA) – Turki dan Irak kembali menegaskan pentingnya saling menyatakan dukungan terhadap keutuhan dan kedaulatan negara masing-masing.
Hal itu tercantum dalam sebuah pernyataan bersama yang dikeluarkan pada akhir pertemuan ke-5 Mekanisme Keamanan Tingkat Tinggi yang digelar di kota pesisir Antalya, Turki, pada Minggu (13/4).
Kedua negara juga menegaskan kembali tekad untuk meningkatkan koordinasi dan kerja sama di berbagai bidang, termasuk militer, pertahanan, dan energi.
Salah satu proyek kerja sama kedua negara adalah pembangunan jalur darat yang menghubungkan Asia dan Eropa dengan jaringan kereta api, jalan raya, pelabuhan, dan kota.
Turki dan Irak menyatakan keinginan bersama untuk memajukan hubungan bilateral dalam kerangka kelembagaan dan berkelanjutan melalui kunjungan satu sama lain, sebut pernyataan itu.
Disebutkan pula pentingnya rencana kunjungan Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani ke Turki pada 8 Mei untuk menghadiri pertemuan Dewan Kerja Sama Strategis Tingkat Tinggi.
Terkait ancaman dari kelompok teroris PKK terhadap kedua negara, ditegaskan pula pentingnya merealisasikan seruan pemimpin PKK Abdullah Ocalan agar kelompok itu membubarkan diri dan meletakkan senjata.
PKK dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS, dan Uni Eropa.
Selama 40 tahun, kelompok itu melancarkan serangan teror terhadap Turki dan bertanggung jawab atas kematian lebih dari 40.000 orang, termasuk perempuan, anak-anak, dan bayi.
Teroris PKK sering bersembunyi di Irak utara untuk merencanakan serangan lintas batas ke Turki.
Keinginan bersama kedua negara untuk secara tegas mempertahankan koordinasi dan kerja sama dalam menghadapi ancaman PKK juga ditegaskan dalam pernyataan itu.
Irak dan Turki sama-sama memandang perlunya pembentukan komite bersama untuk menemukan solusi atas masalah pengungsi di kamp Al-Hol, Roj, dan kamp lain di Suriah.
Sebagai bagian dari perang melawan terorisme, kedua negara juga menyatakan komitmen untuk mendirikan pusat operasi bersama dalam kerangka Mekanisme Quint yang diluncurkan pada 9 Maret di Amman oleh Suriah dan negara-negara tetangganya.
Irak dan Turki menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap pelanggaran berat oleh Israel di Jalur Gaza, Lebanon, dan wilayah Suriah.
Kedua negara juga mengungkapkan keyakinan bahwa kelanjutan dialog nuklir antara Iran dan AS dapat membuka jalan bagi penyelesaian konflik secara damai.
Delegasi Turki dalam pertemuan itu terdiri dari Menteri Luar Negeri Hakan Fidan, Menteri Pertahanan Nasional Yasar Guler, Direktur Organisasi Intelijen Nasional Ibrahim Kalin, dan Wakil Menteri Dalam Negeri Munir Karaloglu.
Sementara itu, Irak diwakili oleh Menteri Luar Negeri Fuad Hussein dan sejumlah pejabat tinggi.
Sumber: Anadolu-OANA
Baca juga: Sejumlah negara Timteng bertemu di Amman bahas keamanan regional
Baca juga: Turki nyatakan berhasil hancurkan 32 target teroris di Irak dan Suriah
Penerjemah: Katriana
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Mengenal aplikasi cek bansos dan cara aktivasinya
- 24 Juli 2024
Daftar barang dan jasa yang bebas PPN 12 persen
- 14 Desember 2024
Daftar harga paket WiFi sejumlah provider beserta kecepatannya
- 9 November 2024
Kapan jadwal ujian SKD CPNS 2024?
- 29 September 2024
Gaji pokok PNS Gol III 2024
- 7 Agustus 2024
Lirik lagu Dewa 19 – “Separuh Nafas”
- 9 Agustus 2024
Daftar perusahaan penyalur TKI/PMI resmi
- 21 Oktober 2024