
AHY: RI harus bangun solidaritas untuk hadapi kebijakan Trump
- Minggu, 13 April 2025 11:09 WIB
- waktu baca 3 menit

Kami percaya solidaritas adalah kekuatan kita, kolaborasi adalah harapan kita
Jakarta (ANTARA) – Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute (TYI) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mengatakan Indonesia perlu membangun solidaritas, termasuk di area regional, untuk menghadapi kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
“Kami percaya solidaritas adalah kekuatan kita, kolaborasi adalah harapan kita,” kata AHY dalam kegiatan TYI bertajuk “Dinamika dan Perkembangan Dunia Terkini: Geopolitik, Keamanan dan Ekonomi Global” di Jakarta, Minggu.
Menurutnya, kebijakan Trump memancing dunia yang makin terfragmentasi, baik secara ekonomi, politik, maupun keamanan.
Pengenaan tarif resiprokal AS berpotensi menciptakan aliansi-aliansi baru yang saling bersaing, bahkan dalam konteks yang lebih luas dari perdagangan.
Maka dari itu, TYI merekomendasikan agar Indonesia memperkuat solidaritas ASEAN. Penting bagi ASEAN untuk tidak terpecah oleh agenda masing-masing. AHY pun berpendapat berbagai forum regional, seperti ASEAN+, juga harus dimanfaatkan dengan lebih efektif.
Lebih lanjut, pria yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan itu juga menyampaikan rekomendasi penguatan ekonomi domestik. Pemerintah perlu berfokus pada stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi, dan pembukaan lapangan kerja.
Langkah strategis lain yang juga perlu diambil yaitu transformasi dari krisis ke peluang.
“Kita harus bisa mengubah krisis menjadi peluang, from crisis to opportunity. Kita harus mengembalikan transformasi ekonomi kita serta mempercepat modernisasi dan digitalisasi. Kita juga membutuhkan ekonomi hijau, termasuk transisi energi,” jelasnya.
Rekomendasi terakhir yang ia sampaikan terkait diversifikasi pasar dan mitra strategis. Indonesia perlu mengembangkan perdagangan di sejumlah kawasan, seperti Eropa, Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika, Amerika Latin, dan negara-negara Global South lainnya.
“Bersama dengan mitra strategis, Indonesia harus terus memperkuat sistem perdagangan dan kerja sama multilateral yang tidak diskriminatif,” tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati menegaskan Indonesia berkomitmen untuk menjaga stabilitas dan kepercayaan guna merespons kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS).
Hal itu ia sampaikan dalam pertemuan ke-12 Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (12th ASEAN Finance Ministers’ and Central Bank Governors’ Meeting/AFMGM) di Kuala Lumpur, Malaysia.
Menkeu merinci bentuk penanganan itu bisa berupa nilai tukar, imbal hasil Surat Utang Negara (SUN), dan kepercayaan pasar terhadap pasar modal.
Sri Mulyani bersama Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono juga menghadiri pertemuan berformat lebih bebas yang membahas kebijakan penerapan tarif resiprokal liberation day, antara lain Retreat Menteri Keuangan serta pertemuan antara ASEAN dengan Business Councils di ASEAN.
Untuk merespons langkah AS, anggota ASEAN sepakat untuk tidak melakukan retaliasi, namun akan melakukan negosiasi secara bilateral maupun bersama-sama dalam kerangka kesepakatan perdagangan dan investasi dengan AS.
Baca juga: AHY sebut Indonesia harus jadi pemersatu dunia
Baca juga: Mentan yakin Indonesia kuat di tengah perang dagang global
Baca juga: Prabowo telah meminta waktu Trump untuk bertemu
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
AHY sebut Indonesia harus jadi pemersatu dunia
- 7 menit lalu
AHY tinjau pos pantau mudik JMTC Jatiasih Bekasi
- 28 Maret 2025
Rekomendasi lain
Potong kuku malam hari, bolehkah?
- 23 Juli 2024
Syarat pas foto untuk administrasi pernikahan
- 30 Juli 2024
Hukum dan ketentuan berpuasa pada hari Jumat
- 29 Agustus 2024
Syarat Magang Bakti BCA dan besaran gajinya
- 17 Juli 2024
Lirik lagu “APT” oleh Ros dan Bruno Mars
- 22 Oktober 2024
Aroma parfum yang cocok untuk siang dan malam
- 12 Juli 2024