
Mentan yakin Indonesia kuat di tengah perang dagang global
- Sabtu, 12 April 2025 12:04 WIB
- waktu baca 2 menit

Makassar (ANTARA) – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyakini bangsa Indonesia masih kuat walaupun terjadi perang dagang global atas kebijakan dikeluarkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang memberlakukan kenaikan tarif impor barang dari negara Paman Sam itu.
“Dengan kebijakan tarif (impor), kita Indonesia kuat, kita punya CPO (minyak kelapa sawit mentah). Kita punya segala macam, (impor) ke Amerika,” ujarnya Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu.
Meski terjadi perang dagang melalui kebijakan yang dibuat Presiden Donal Trump dengan menaikkan tarif pajak impor barang Indonesia ke AS sebesar 32 persen, kata Mentan, itu masih bisa disiasati.
“Ini sangat mudah, kita geser. Gandum kita impor, karena kita tidak bisa produksi. Kita impor dari Amerika kurang lebih 10 juta ton, di sektor pertanian. Itu selesai. Kemudian, kedua adalah kita ekspor CPO (Crude Palm Oil) 1,7 juta ton ke Amerika, dan ke seluruh dunia itu 26 juta ton. Kalau dikatakan ini berkurang, langsung kita jadikan 'buyer food',” paparnya menjelaskan.
Strategi lainnya penerapan kebijakan mandatory CPO yakni campuran 60 persen solar dan 40 persen bahan bakar nabati (BBN) berbasis minyak sawit atau B40 serta bahan bakar diesel merupakan campuran 50 persen solar dan 50 persen biodiesel dari minyak sawit atau B50, kini sedang dipersiapkan pemerintah.
Untuk implementasi B50 paling lambat dilaksanakan pada 2026, sedangkan untuk program B40 dijalankan pada Januari 2025. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan nantinya.
.
“Dan ini ada B40-B50, kita rancang, kita sudah persiapkan semua. Tetapi yang terpenting adalah, setiap tekanan selalu ada celah kita bisa gunakan,” tutur Ketua Umum IKA Universitas Hasanuddin ini dengan nada optimistis.
Amran mengingatkan, apabila menerima tekanan, tentunya akan terjadi lompatan, aksi dan reaksi pasti berlaku. Sebab, bila dianalogikan bila semua orang yang menerima tekanan termasuk wartawan pasti terjadi eksponensial atau lompatan signifikan.
“Jadi, yang menerima tekanan berbahagialah, kenapa? pasti ada peluang di dalamnya. Dan biasanya, kalau ada tekanan, kita semakin kuat,” tuturnya Ketua Umum Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan atau KKSS yang baru terpilih ini menambahkan.
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Papua Terkini – 1.300 warga Sulsel di Papua mengungsi
- 30 September 2019
Koperasi Desa Merah Putih harapan baru bagi desa
- 24 Maret 2025
Rekomendasi lain
Doa setelah wudhu lengkap dengan latin dan artinya
- 23 Juli 2024
Daftar 21 pasal yang diubah dalam UU Cipta Kerja
- 1 November 2024
Cara pencairan DPLK BRI
- 4 Oktober 2024
Panduan lengkap tata Cara Shalat Jenazah: Niat dan Doa
- 8 Februari 2025
Syarat dan cara memperbarui Kartu Keluarga
- 19 Agustus 2024
Sejarah dan pengertian Maulid Nabi dalam Islam
- 16 September 2024