Ketum PA GMNI: Ideologi Bung Karno layak jadi wacana dunia

Ketum PA GMNI: Ideologi Bung Karno layak jadi wacana dunia

  • Sabtu, 12 April 2025 20:00 WIB
  • waktu baca 2 menit
Ketum PA GMNI: Ideologi Bung Karno layak jadi wacana dunia
Ketua Umum DPP PA GMNI Arief Hidayat saat memberikan sambutan dalam Halalbihalal DPP PA GMNI bertajuk Memperkuat Kesalehan dan Solidaritas Sosial untuk Indonesia Raya di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (12/4/2025). (ANTARA/Narda Margaretha Sinambela)

Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Arief Hidayat menyatakan ideologi Presiden pertama RI Soekarno atau Bung Karno tidak hanya relevan bagi bangsa Indonesia, tapi juga layak ditawarkan sebagai solusi ideologis di tingkat global.

Dia menekankan pentingnya kembali pada ajaran-ajaran Soekarno seperti Pancasila, Trisakti, dan Marhaenisme, bukan hanya untuk menyelamatkan arah politik nasional, tapi juga untuk memberi warna pada peradaban global yang menurutnya mulai kehilangan pijakan etik dan ideologis.

“Saya punya pengalaman banyak di forum internasional, termasuk saat menjabat sebagai Presiden Mahkamah Konstitusi se-Asia. Di sana saya sampaikan, ideologi Soekarno sangat khas dan orisinal. Teman-teman di luar negeri bahkan bilang, ini bukan cuma ideologi Indonesia, tapi layak jadi ideologi dunia,” kata Arief dalam Halalbihalal DPP PA GMNI bertajuk Memperkuat Kesalehan dan Solidaritas Sosial untuk Indonesia Raya di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu.

Ia menambahkan di tengah situasi global yang makin pragmatis dan nasionalistik sempit, ajaran Bung Karno yang menempatkan keadilan sosial dan solidaritas antarmanusia sebagai prinsip dasar bernegara bisa menjadi tawaran alternatif yang membumi.

Baca juga: Ketum DPP PA GMNI serukan nasionalis jadi pendulum perubahan

Lebih lanjut, Arief juga menyoroti pentingnya konsistensi dalam menegakkan moral dan etika politik. Dia mengkritik kecenderungan elite politik yang mengabaikan nilai-nilai luhur demi ambisi kekuasaan, dan menyerukan kader GMNI untuk tampil menjadi pendulum arah perubahan.

“Kalau Bung Karno jelas musuhnya penjajah, musuh kita sekarang lebih tak kasat mata: bangsa sendiri yang rakus, yang mengelola sumber daya tanpa tanggung jawab. Maka, kader GMNI harus bangkit dan jadi pelopor perubahan,” ujarnya.

Dirinya pun menyerukan agar ideologi Soekarno kembali dirawat, dikembangkan, dan disebarluaskan. Menurut dia, dengan konsistensi dan keberanian, Indonesia bukan hanya bisa selamat dari kekacauan, tapi juga memimpin dunia dengan ajaran ideologinya sendiri.

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Pos Indonesia Pastikan Penyaluran BLTS di Aceh Terus Berjalan

    Jakarta – Penyaluran Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) oleh PT Pos Indonesia terus berjalan di wilayah terdampak bencana di Aceh. Kendala di lapangan tidak menghalangi upaya penyaluran bantuan kepada masyarakat…

    Muhammadiyah Minta Prabowo Tinjau Ulang Kontrak SDA

    KETUA Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anwar Abbas, mendorong Presiden Prabowo Subianto meninjau ulang semua kontrak kerja sama sumber daya alam di Indonesia setelah bencana meluluhlantakan Sumatera. Anwar merujuk pendahuluan buku Confessions…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *