Palestina sambut baik rencana Prancis akui kedaulatan negaranya

Palestina sambut baik rencana Prancis akui kedaulatan negaranya

  • Jumat, 11 April 2025 08:57 WIB
  • waktu baca 2 menit
Palestina sambut baik rencana Prancis akui kedaulatan negaranya
Presiden Emmanuel Macron mengumumkan bahwa Prancis dan Arab Saudi akan bersama-sama memimpin sebuah konferensi pada bulan Juni mendatang untuk membahas pembentukan negara Palestina. /ANTARA/Anadolu/py

Jakarta (ANTARA) – Palestina menyambut baik pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron terkait rencana negaranya untuk mengakui Negara Palestina dalam beberapa bulan mendatang sebagai cerminan Prancis mematuhi hukum internasional.

“Langkah ini menunjukkan komitmen Prancis terhadap nilai-nilai internasional dan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mendukung hak-hak rakyat Palestina, khususnya hak mereka untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak bernegara,” demikian menurut Kementerian Luar Negeri Palestina melalui media sosial X, dipantau di Jakarta, Jumat.

Kemlu Palestina mendorong semua negara yang hingga kini masih belum mengakui Negara Palestina untuk mengikuti langkah Prancis dengan mengakui kedaulatan negaranya. Saat ini, lebih dari 140 dari 193 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengakui Palestina sebagai sebuah negara.

Negara-negara anggota PBB juga diseru untuk mendukung usaha Palestina menjadi anggota penuh organisasi tersebut.

Selain itu, Palestina mengajak semua negara untuk berpartisipasi dalam konferensi internasional terkait Palestina dan implementasi solusi dua negara yang akan dipimpin bersama oleh Prancis dan Arab Saudi pada Juni mendatang.

Presiden Emmanuel Macron pada Rabu (9/4) menyatakan bahwa Prancis mungkin akan segera mendeklarasikan pengakuan terhadap negara Palestina saat konferensi internasional di Arab Saudi tersebut.

“Kami perlu berupaya membuat pengakuan, jadi dalam beberapa bulan ke depan kita akan… Tujuan kami adalah menjadi ketua bersama dalam sebuah konferensi dengan Arab Saudi pada Juni, di mana kami dapat menyelesaikan upaya pengakuan ini,” kata Macron kepada saluran televisi France 5, dilansir dari Sputnik.

Majelis Umum PBB pada 1947 menyepakati pembagian wilayah Mandat Palestina yang kala itu dikuasai Inggris menjadi negara Arab dan Yahudi, dengan Yerusalem diposisikan di bawah rezim internasional khusus.

Pembagian tersebut dilakukan pada Mei 1948 ketika mandat Inggris berakhir, tetapi hanya Israel yang didirikan.

Baca juga: Macron: Prancis mungkin akui Palestina sebagai negara pada Juni

Baca juga: Prancis dan Arab Saudi akan gelar konferensi solusi dua negara

Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Venue konser The TENSE harum semerbak, diberi parfum racikan Taeyeon

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Venue konser The TENSE harum semerbak, diberi parfum racikan Taeyeon Minggu, 13 April 2025 00:56 WIB waktu baca…

    Kejagung tetapkan Ketua PN Jaksel tersangka kasus suap Rp60 miliar

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Kejagung tetapkan Ketua PN Jaksel tersangka kasus suap Rp60 miliar Minggu, 13 April 2025 00:52 WIB waktu baca…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *