
OIKN-Kemenhut-YAD komitmen lestarikan orang utan
- Kamis, 10 April 2025 21:06 WIB
- waktu baca 3 menit

kawasan Pulau Suaka Orang Utan di Pulau Kelawasan, kini statusnya telah ditingkatkan menjadi kawasan lindung
Kota Nusantara (ANTARA) – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) bersama Kementerian Kehutanan dan Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD) komitmen melestarikan orang utan beserta lingkungan di sekitarnya, sebagai wujud dari konsep “forest city” dengan memperhitungkan kelestarian flora dan fauna.
Komitmen tersebut dibuktikan dengan dimulainya pembangunan Pulau Suaka Orang Utan di Pulau Kelawasan, di kawasan Teluk Balikpapan, dengan syukuran pembangunan digelar Rabu (9/4) kemarin di Desa Maridan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara yang menjadi bagian dari IKN.
“Dengan adanya IKN, kawasan Pulau Suaka Orang Utan di Pulau Kelawasan, kini statusnya telah ditingkatkan menjadi kawasan lindung, sehingga memiliki kekuatan hukum dalam pelestarian,” ujar Kepala OIKN Basuki Hadimuljono di Kota Nusantara, Kamis.
Pulau Kelawasan yang kini masuk dalam wilayah IKN tersebut merupakan pulau dengan luas 14 hektare, memiliki potensi ekologis yang kaya dengan keanekaragaman hayati dengan nilai konservasi tinggi.
Berdasarkan kekayaan keanekaragaman hayati ini, maka Pulau Kalawasan akan dikembangkan menjadi suaka yang aman, lestari, dan edukatif, khususnya bagi orang utan jantan dominan berpipi lebar.
Baca juga: Menhut tinjau kesiapan “jalan pulang” orang utan di Pulau Salat
Baca juga: BKSDA evakuasi orang utan di perkebunan warga
Pulau Suaka Orang utan Kelawasan merupakan habitat jangka panjang bagi orang utan jantan yang tidak dapat dilepas ke alam liar, sehingga untuk mendukung kehidupan orang utan, maka fasilitas yang dibangun dirancang seperti alam bebas untuk mendukung aktivitas alami orang utan.
Sarana dan prasarana utama seperti shelter sebagai tempat berlindung, feeding platform untuk pemberian pakan harian yang dilengkapi dengan kolam air minum orang utan, serta feeding plus sebagai area perawatan dan pemeriksaan kesehatan satwa.
“Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya pada Yayasan Arsari Djojohadikusumo atas kegiatan lingkungan ini. Mudah-mudahan kerja sama ini dapat terus kita lanjutkan dengan lebih baik,” kata Basuki.
Sementara Ketua YAD Hashim Djojohadikusumo mengatakan, ide untuk membangun kawasan tersebut sebagai tempat suaka bagi orang utan yang sudah tua, didasari atas sifat orang utan yang sudah tua tidak mungkin dilepasliarkan.
“Banyak orang utan dewasa yang kalau dilepasliarkan pasti mati karena mereka kesulitan mencari makan, maka kami carikan lingkungan yang nyaman bagi orang utan dewasa di alam yang terbuka, kemudian Pulau Kelawasan menjadi tempat yang cocok setelah dilakukan survei,” katanya.
Baca juga: WWF ungkap orang utan bisa hidup dengan agroforestri sawit
Baca juga: UMPR dirikan pusat riset dan laboratorium orang utan-penyakit tropis
Baca juga: Pakar primata ingatkan peran penting primata untuk regenerasi hutan
Pewarta: M.Ghofar
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Jenis-jenis BBM Pertamina serta penjelasan nilai RON-nya
- 6 Oktober 2024
Surat Al Fatihah: Arab, Latin beserta makna dan keutamaannya
- 6 Agustus 2024
Doa menyembuhkan penyakit dengan air putih
- 14 Agustus 2024
Cara cek pulsa dan kuota XL
- 2 Juli 2024
Cara menjaga battery health ponsel tidak cepat turun
- 16 Juli 2024