
Cara rawat tanaman yang hidup di air agar tidak mudah mati
- Kamis, 10 April 2025 12:09 WIB
- waktu baca 3 menit

Jakarta (ANTARA) – Merawat tanaman air bisa menjadi pilihan yang tepat bagi Anda yang ingin menghadirkan nuansa segar dan alami di rumah tanpa kerepotan seperti menanam di tanah. Tanaman ini dikenal mudah tumbuh hanya dengan media air, cocok untuk diletakkan di dalam vas, akuarium, atau kolam hias.
Namun, meskipun terlihat sederhana, tanaman air tetap membutuhkan perhatian agar tetap sehat dan tidak cepat mati. Mulai dari pemilihan wadah, penggantian air secara rutin, hingga pencahayaan yang cukup, semua perlu diperhatikan agar tanaman dapat tumbuh subur dan mempercantik lingkungan sekitar.
Sebab itu, sebelum mulai merawatnya, penting untuk memahami terlebih dahulu bagaimana cara yang tepat dalam merawat tanaman air agar tetap sehat, segar, dan awet. Informasi berikut telah dirangkum dari berbagai sumber terpercaya.
Cara merawat tanaman hias yang hidup di air
1. Menyiapkan wadah dan media tanam
Sebelum mulai menanam, hal pertama yang perlu dilakukan adalah menyiapkan wadah dan media tanam. Banyak orang memilih menggunakan wadah bening seperti vas bening kaca atau botol bekas. Selain menambah nilai estetika, wadah transparan ini juga memudahkan kita mengamati perkembangan akar tanaman.
2. Gunakan air yang bersih
Saat menanam dengan media air, hindari menggunakan air bekas cucian atau limbah lainnya. Lebih baik gunakan air dari sumur atau air minum kemasan. Air sebaiknya diganti setiap lima hingga tujuh hari. Agar daun tetap bersih dan segar, bisa juga dilakukan penyemprotan secara berkala menggunakan sprayer.
3. Berikan pencahayaan yang cukup
Tanaman air tetap membutuhkan cahaya untuk menunjang proses fotosintesis. Kurangnya pencahayaan bisa membuat pertumbuhan tanaman terganggu. Oleh karena itu, penting menyesuaikan intensitas sinar matahari sesuai dengan kebutuhan masing-masing jenis tanaman.
4. Pemberian nutrisi tambahan
Meskipun tanaman air bisa tumbuh hanya dengan air, pemberian pupuk tetap dianjurkan agar pertumbuhannya optimal. Dosis pupuk perlu disesuaikan dengan jenis tanaman.
Cukup larutkan pupuk dalam jumlah kecil ke dalam air, sebab tanaman air umumnya memerlukan nutrisi dalam kadar yang lebih rendah dibandingkan tanaman dalam tanah.
5. Jaga kebersihan wadah
Wadah yang kotor bisa menjadi sarang jamur atau bakteri yang merugikan tanaman. Bersihkan wadah secara berkala saat mengganti air, cukup dengan membilas-nya menggunakan air bersih tanpa sabun.
6. Pangkas daun atau akar yang layu
Jika ada daun atau akar yang mulai menguning, busuk, atau layu, segera pangkas bagian tersebut. Hal ini mencegah pembusukan menyebar ke bagian tanaman lainnya dan menjaga tampilan tetap rapi.
7. Hindari air menggenang terlalu lama
Meski tanaman hidup di air, membiarkan air menggenang terlalu lama tanpa diganti bisa menimbulkan bau tidak sedap dan merangsang pertumbuhan lumut atau alga. Selain itu disarankan untuk mengganti air secara rutin agar tetap segar.
8. Gunakan air suhu ruang
Hindari menggunakan air yang terlalu panas atau dingin saat mengganti air tanaman.Gunakan air suhu ruangan agar tanaman tidak kaget dan bisa beradaptasi lebih baik.
9. Putar posisi tanaman secara berkala
Putar posisi tanaman secara berkala agar seluruh bagian tanaman mendapat pencahayaan merata. Ini juga membantu pertumbuhan yang seimbang dan menghindari tanaman tumbuh condong ke satu arah.
10. Perhatikan hama atau serangga kecil
Meski jarang, tanaman air juga bisa diserang hama seperti kutu air atau jentik nyamuk. Jika terlihat tanda-tanda gangguan, segera bersihkan air atau tambahkan larutan alami seperti ekstrak bawang putih yang aman untuk tanaman.
Baca juga: Manfaat tanaman air untuk ekosistem perairan
Baca juga: Tren tanaman hias 2025: Indah, praktis, dan menenangkan
Baca juga: Jenis pohon rindang untuk membuat rumah lebih teduh dan sejuk
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Manfaat tanaman air untuk ekosistem perairan
- 2 menit lalu
10 cara agar tanaman tidak layu
- 11 menit lalu
Mengenal tujuh jenis pupuk kompos
- 1 jam lalu
Kenali perbedaan pupuk organik dan kimia
- 1 jam lalu
Rekomendasi lain
Naik KRL bisa bayar pakai GoPay, ini caranya
- 9 Agustus 2024
Panduan lengkap cara daftar NPWP online 2025 melalui Coretax
- 8 Januari 2025
Cara potong kuku sesuai sunah
- 23 Juli 2024
Format Liga Europa UEFA untuk musim 2024/2025
- 21 Agustus 2024
Mengenal pengertian penyakit ain dalam Islam
- 25 September 2024
Profil Cristiano Ronaldo dan sederet prestasinya
- 16 Juli 2024
Lirik lagu Rio Clappy “Bunga Abadi”
- 12 September 2024