Jakarta (ANTARA) – Sesak napas atau dalam istilah medis disebut dispnea, merupakan kondisi yang bisa dialami oleh siapa saja, tanpa memandang usia maupun latar belakang kesehatan. Meski kerap dianggap sepele, rasa tidak nyaman akibat sesak napas bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menimbulkan kekhawatiran, terutama jika terjadi secara tiba-tiba.

Banyak orang mungkin pernah merasakan dada terasa berat atau kesulitan mengatur napas, terutama setelah aktivitas berat, saat cuaca ekstrem, atau bahkan saat sedang stres. Kondisi ini tentu saja tidak boleh diabaikan. Mengenali gejala dan penyebab sesak napas sejak dini dapat membantu kita mengambil tindakan yang tepat sebelum kondisinya memburuk.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui langkah-langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk meredakan sesak napas. Dengan penanganan yang cepat dan tepat, gejala ini bisa diatasi dengan lebih baik. Berikut ini beberapa cara efektif yang dapat menjadi pertolongan pertama saat sesak napas melanda.

Baca juga: Gejala pneumonia anak umumnya diawali demam, batuk atau pilek

1. Tenangkan diri dan istirahat

Ketika mengalami sesak napas, usahakan untuk tetap tenang. Panik dapat memperburuk kondisi. Hentikan aktivitas yang sedang dilakukan dan fokus pada pernapasan. Tarik napas dalam-dalam secara perlahan melalui hidung, lalu embuskan melalui mulut. Teknik ini membantu mengendalikan laju pernapasan dan meningkatkan asupan oksigen.

2. Pursed lip breathing

Teknik pernapasan ini dilakukan dengan mengerucutkan bibir seolah-olah akan bersiul. Tarik napas melalui hidung selama dua hitungan dengan mulut tertutup, lalu embuskan napas secara perlahan melalui bibir yang mengerucut selama empat hitungan. Cara ini membantu memperlambat laju pernapasan dan meningkatkan pertukaran oksigen.

3. Ubah posisi tubuh

Mengubah posisi tubuh dapat membantu meringankan sesak napas. Beberapa posisi yang disarankan antara lain:

– Duduk condong ke depan: Duduk di kursi dengan kaki menapak lantai, condongkan tubuh sedikit ke depan, dan letakkan siku di atas lutut. .

– Duduk dengan kepala bersandar di meja: Duduk di kursi menghadap meja, lipat tangan di atas meja, dan sandarkan kepala di atas tangan.

– Berdiri menyandar pada dinding: Berdiri dengan punggung menempel pada dinding, kaki dibuka selebar bahu, dan tangan diletakkan di paha.

Baca juga: Kenali ciri gejala penyakit asma dan cara mengobatinya

4. Longgarkan pakaian

Pakaian yang ketat dapat membatasi gerakan dada dan perut, sehingga memperparah sesak napas. Longgarkan pakaian, seperti dasi, kerah baju, atau ikat pinggang, untuk memberikan ruang lebih bagi dada dan perut dalam bernapas.

5. Gunakan kipas angin

Mengarahkan kipas angin ke wajah dapat memberikan sensasi sejuk yang membantu meredakan sesak napas. Udara yang bergerak dapat memberikan efek menenangkan dan meningkatkan kenyamanan saat bernapas.

6. Cari bantuan medis

Jika sesak napas tidak kunjung membaik atau disertai gejala lain seperti nyeri dada, pusing, atau bibir membiru, segera cari bantuan medis. Kondisi ini bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang serius dan memerlukan penanganan lebih lanjut.

Mengetahui cara-cara di atas dapat membantu Anda atau orang di sekitar dalam menghadapi situasi sesak napas dengan lebih baik. Selalu perhatikan kondisi kesehatan dan jangan ragu untuk mencari pertolongan medis jika diperlukan.

Baca juga: Kemenkes: Kenali pneumonia melalui “BaNaNa”

Baca juga: Yura Yunita sempat alami sesak napas saat latihan konser Bingah

Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025