Asosiasi Pejalan Kaki Sumatera adakan pejalan nagari walk dua

Asosiasi Pejalan Kaki Sumatera adakan pejalan nagari walk dua

  • Kamis, 10 April 2025 23:04 WIB
  • waktu baca 3 menit
Asosiasi Pejalan Kaki Sumatera adakan pejalan nagari walk dua
Ilustrasi – Peserta Pejalan Nagari Walk tahap satu yang digelar pada 9 Januari 2025 oleh Asosiasi Pejalan Kaki Sumatera (Sumatran Walkers Association). ANTARA/HO-Asosiasi Pejalan Kaki Sumatera

PNW adalah event sport tourism yang digagas dan digerakkan oleh komunitas akar rumput

Padang (ANTARA) – Asosiasi Pejalan Kaki Sumatera (Sumatran Walkers Association) kembali mengadakan kegiatan Pejalan Nagari Walk (PNW) ke-2 pada 22 Juni 2025 di dua nagari (desa) di Kabupaten Agam.

Event itu akan dilaksanakan di dua nagari (desa) yaitu Nagari Koto Gadang dan Nagari Sianok Anam Koto, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Sumatra Barat,” kata Ketua Asosiasi Pejalan Kaki Sumatera Novaldi di Padang, Kamis.

Menurutnya sebelumnya pihaknya juga sukses melaksanakan PNW pertama pada 9 Januari 2025.

“Pada event sebelumnya, ada 168 peserta yang terlibat. 92 persen berasal dari Sumatera Barat, 3 persen dari Riau, 2 persen dari DKI Jakarta, 2 persen dari Jawa Barat dan 1 persen dari luar negeri. Karena peminatnya banyak, maka kita buka lagi event kedua atau chapter 2,” katanya.

Dia mengatakan peserta di PNW tahap satu jumlahnya dua kali lipat lebih banyak dari yang ditargetkan panitia.

Baca juga: Jalan 7.000 langkah setiap hari bantu perbaiki kesehatan mental

Baca juga: Warga Badui berjalan tanpa sandal menuju alun-alun Rangkasbitung

Tentu hal ini, kata dia, memberi dampak positif bagi masyarakat di dua nagari tersebut maupun para peserta.

Pertama, peningkatan ekonomi karena saat kegiatan itu, produk kuliner UMKM masyarakat laris manis dibeli peserta. Masyarakat juga memperkenalkan kuliner khas Koto Gadang yaitu Bebek Lado Hijau. Kedua, terbangunnya kolaborasi antar-pelaku ekonomi kreatif di dua nagari tersebut.

Ketiga, pengenalan seni budaya ke kalangan luas. Ini ditempuh melalui workshop sulaman dan kerajinan perak juga penampilan seni tradisi dari anak nagari.

Kemudian keempat, edukasi sejarah ke rumah tokoh bangsa kelahiran Koto Gadang menjadi upaya menebar semangat memperjuangkan keadilan, kesetaraan, dan kemerdekaan atau kebebasan di kalangan generasi muda.

Dampak kelima kegiatan itu adalah pengenalan potensi alam beserta refleksi pelestariannya yang ada di dua nagari tersebut.

“PNW adalah event sport tourism yang digagas dan digerakkan oleh komunitas akar rumput,” jelas Novaldi.

Baca juga: Komunitas di Bali kembangkan 'walking tour' di kawasan bersejarah

Baca juga: Studi menunjukkan berjalan kaki dapat tingkatkan harapan hidup

Melalui ajang ini, peserta tidak hanya berjalan kaki melewati bentangan alam dua nagari tersebut, tapi juga diajak untuk mengenal pengetahuan di balik yang terlihat mata, di setiap titik sepanjang perjalanan.

Sedangkan untuk Pejalan Nagari Walk tahap dua akan menghadirkan beberapa program tambahan, di antaranya pasar rakyat yang menjual berbagai macam produk kuliner, kriya dan craft. Seluruh UMKM yang terlibat akan dikurasi.

“Kami menamakannya Lapak Nagari. Harapannya produk UMKM Nagari Koto Gadang dan Nagari Sianok Anam Koto tidak hanya diperkenalkan, tetapi program ini juga mendorong agar terjalin kerja sama berkelanjutan antara pelaku UMKM dengan peserta PNW tahap dua,” katanya.

Menurut Program Manajer Pejalan Nagari Walk Syukra Maulana kegiatan ini salah satu cara untuk membuka peluang pasar dari karya seni masyarakat.

Dia menjelaskan pendaftaran PNW tahap dua dibuka dari tanggal 22 Maret hingga 22 April.

Kali ini dibuka tiga rute yakni 5 kilometer, 10 kilometer dan 20 kilometer. Setiap rute akan melewati perkampungan warga, landscape alam, dan tempat bersejarah.

PNW secara perlahan terus mengupgrade diri agar kelak mampu menjadi event jalan kaki skala internasional. Harapannya nanti di tahun ke-4, PNW bisa masuk ke dalam kalender even IML.

Asosiasi Pejalan Kaki Sumatera (APKS) Asosiasi Pejalan Kaki Sumatera (APKS) dibentuk pada Februari 2024 di Bukittinggi, Sumatera Barat.

Mengusung semangat melangkah untuk nagari, asosiasi ini hadir sebagai upaya menyeimbangkan alam, budaya dan potensi lain yang dimiliki oleh nagari atau desa dengan bantuan masyarakat melalui gerakan sederhana, berjalan kaki.

Baca juga: Jalan 10 menit setelah setiap jam duduk bantu turunkan tekanan darah

Baca juga: Petualang asal Italia jalan kaki telusuri Jalur Sutra kuno ke China

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Venue konser The TENSE harum semerbak, diberi parfum racikan Taeyeon

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Venue konser The TENSE harum semerbak, diberi parfum racikan Taeyeon Minggu, 13 April 2025 00:56 WIB waktu baca…

    Kejagung tetapkan Ketua PN Jaksel tersangka kasus suap Rp60 miliar

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Kejagung tetapkan Ketua PN Jaksel tersangka kasus suap Rp60 miliar Minggu, 13 April 2025 00:52 WIB waktu baca…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *