Turnamen bulu tangkis Hylo Open 2025 naik kelas menjadi Super 500

Bulu tangkis

Turnamen bulu tangkis Hylo Open 2025 naik kelas menjadi Super 500

  • Selasa, 1 April 2025 11:16 WIB
  • waktu baca 2 menit
Turnamen bulu tangkis Hylo Open 2025 naik kelas menjadi Super 500
Arsip foto – Rehan/Lisa yang menjadi runner-up Hylo Open 2023. (tangkapan layar Hylo Jerman Open 2022) (1)

Jakarta (ANTARA) – Turnamen bulu tangkis Hylo Open resmi naik status dari Super 300 menjadi Super 500 dalam kalender BWF World Tour untuk musim 2025 dan 2026.

Seperti dilansir laman resmi Federasi Bulu Tangkis Internasional (BWF), Selasa, keputusan tersebut menyusul turunnya status Canada Open menjadi Super 300.

Hylo Open dinilai sebagai pilihan terbaik untuk mengisi slot turnamen Super 500 yang memastikan kehadiran kompetisi kelas dunia yang lebih bergengsi di Jerman dan kawasan Eropa.

Baca juga: Rehan: Runner up Hylo Open jadi ajang pembuktian dan pembelajaran

Turnamen ini telah menjadi bagian dari kalender bulu tangkis sejak 1988 dan akan kembali digelar di Saarbrücken, Jerman, pada 28 Oktober hingga 2 November 2025.

Sejarah mencatat, sejumlah pebulu tangkis Indonesia pernah berjaya dalam ajang tersebut. Pada 1991, tunggal putra Merah Putih Yoseph Phoa naik podium tertinggi. Lalu ada juga tunggal putra Hargiono yang hattrick pada 1993, 1994, dan 1995.

Pada 1993, Yoseph Phoa yang turun di sektor ganda putra berpasangan dengan Iguh Donolego juga menjadi juara. Lalu pada 1994, Dharma Gunawi pernah menjuarai di sektor ganda putra berpasangan dengan pebulu tangkis China Li Ang.

Mia Audina yang kala itu turun bersama dengan pemain Belanda Lotte Bruil-Jonathans pernah juara di Hylo Open 2002.

Pada 2021, ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon mengumandangkan lagu Indonesia Raya dan mengibarkan Merah Putih di sana.

Baca juga: 11 wakil Indonesia siap berlaga Phuket International Series 2025

Satu tahun berselang giliran tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting dan ganda campuran Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati yang menorehkan prestasi serupa.

Namun, dalam dua edisi berikutnya, wakil Indonesia hanya mampu mencapai babak final.

Pada 2023, pasangan ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti harus puas dengan status runner-up setelah mundur di partai final akibat cedera yang dialami Apriyani saat melawan Zhang Shu Xian/Zheng Yu dari China. Padahal kala itu, pasangan Indonesia tengah unggul 21-18, 1-1.

Nasib serupa dialami Rehan/Lisa, yang gagal mempertahankan gelar mereka usai dikalahkan pasangan Hong Kong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet, dengan skor 21-15, 15-21, 14-21 di final.

Adapun tahun lalu, tak ada satu pun wakil Indonesia yang turun. Kini, dengan peningkatan status Hylo Open dipastikan makin kompetitif dan menarik perhatian lebih banyak pemain top dunia.

Baca juga: PBSI kaji mekanisme bagi atlet yang ingin berkarier di luar pelatnas

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Menlu: Pemerintah kirim bantuan gempa ke Myanmar pada Kamis

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Menlu: Pemerintah kirim bantuan gempa ke Myanmar pada Kamis Rabu, 2 April 2025 17:17 WIB waktu baca 2…

    Polisi: Arus kendaraan di tol Jateng dipadati pemudik lokal

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Polisi: Arus kendaraan di tol Jateng dipadati pemudik lokal Rabu, 2 April 2025 17:16 WIB waktu baca 2…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *