
Bulu tangkis
Turnamen bulu tangkis Hylo Open 2025 naik kelas menjadi Super 500
- Selasa, 1 April 2025 11:16 WIB
- waktu baca 2 menit

Jakarta (ANTARA) – Turnamen bulu tangkis Hylo Open resmi naik status dari Super 300 menjadi Super 500 dalam kalender BWF World Tour untuk musim 2025 dan 2026.
Seperti dilansir laman resmi Federasi Bulu Tangkis Internasional (BWF), Selasa, keputusan tersebut menyusul turunnya status Canada Open menjadi Super 300.
Hylo Open dinilai sebagai pilihan terbaik untuk mengisi slot turnamen Super 500 yang memastikan kehadiran kompetisi kelas dunia yang lebih bergengsi di Jerman dan kawasan Eropa.
Baca juga: Rehan: Runner up Hylo Open jadi ajang pembuktian dan pembelajaran
Turnamen ini telah menjadi bagian dari kalender bulu tangkis sejak 1988 dan akan kembali digelar di Saarbrücken, Jerman, pada 28 Oktober hingga 2 November 2025.
Sejarah mencatat, sejumlah pebulu tangkis Indonesia pernah berjaya dalam ajang tersebut. Pada 1991, tunggal putra Merah Putih Yoseph Phoa naik podium tertinggi. Lalu ada juga tunggal putra Hargiono yang hattrick pada 1993, 1994, dan 1995.
Pada 1993, Yoseph Phoa yang turun di sektor ganda putra berpasangan dengan Iguh Donolego juga menjadi juara. Lalu pada 1994, Dharma Gunawi pernah menjuarai di sektor ganda putra berpasangan dengan pebulu tangkis China Li Ang.
Mia Audina yang kala itu turun bersama dengan pemain Belanda Lotte Bruil-Jonathans pernah juara di Hylo Open 2002.
Pada 2021, ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon mengumandangkan lagu Indonesia Raya dan mengibarkan Merah Putih di sana.
Baca juga: 11 wakil Indonesia siap berlaga Phuket International Series 2025
Satu tahun berselang giliran tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting dan ganda campuran Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati yang menorehkan prestasi serupa.
Namun, dalam dua edisi berikutnya, wakil Indonesia hanya mampu mencapai babak final.
Pada 2023, pasangan ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti harus puas dengan status runner-up setelah mundur di partai final akibat cedera yang dialami Apriyani saat melawan Zhang Shu Xian/Zheng Yu dari China. Padahal kala itu, pasangan Indonesia tengah unggul 21-18, 1-1.
Nasib serupa dialami Rehan/Lisa, yang gagal mempertahankan gelar mereka usai dikalahkan pasangan Hong Kong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet, dengan skor 21-15, 15-21, 14-21 di final.
Adapun tahun lalu, tak ada satu pun wakil Indonesia yang turun. Kini, dengan peningkatan status Hylo Open dipastikan makin kompetitif dan menarik perhatian lebih banyak pemain top dunia.
Baca juga: PBSI kaji mekanisme bagi atlet yang ingin berkarier di luar pelatnas
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Rehan/Lisa fokus kumpulkan poin menuju Olimpiade 2024 Paris
- 8 November 2023
Cedera betis pupuskan harapan Apri/Fadia juarai Hylo Open
- 6 November 2023
Rehan/Lisa keluar sebagai runner up Hylo Open 2023
- 5 November 2023
Apri/Fadia dan Rehan/Lisa melaju ke final Hylo Open
- 5 November 2023
Apri/Fadia bersiap hadapi Hylo Open usai terhenti di semifinal
- 28 Oktober 2023
Pelatih puji daya juang Rehan/Lisa di Hylo Open 2022
- 7 November 2022
Ginting persembahkan gelar Hylo Open 2022 untuk ibunda
- 7 November 2022
Rekomendasi lain
Sejarah dan pengertian Maulid Nabi dalam Islam
- 16 September 2024
Daftar pemain Indonesia vs China, pasukan Garuda lebih mewah
- 14 Oktober 2024
Formasi CPNS Kemensos 2024, ada khusus penempatan IKN
- 24 Agustus 2024
Asal-usul sejarah Hari Pahlawan 10 November 1945 dan tujuannya
- 6 November 2024