
Saatnya dorong kopi Bengkulu jadi primadona
- Oleh Anom Prihantoro
- Senin, 31 Maret 2025 03:34 WIB
- waktu baca 6 menit

Kita kalah di cerita, kemasan, dan jejaring pasar. Tapi ini bisa dikejar dengan kolaborasi semua pihak
Kota Bengkulu (ANTARA) – Upaya mendorong kopi Bengkulu naik kelas terus digencarkan oleh berbagai pihak, mulai dari pelaku usaha hingga pemerintah dan perguruan tinggi, menilik sejatinya Bumi Rafflesia mempunyai varian kopi khas seperti Arabika Rejang dan Mangkuraja Lebong.
Beberapa upaya yang sudah dilakukan adalah promosi kopi khas Mangkuraja asal Kabupaten Lebong yang beberapa kali dikenalkan ke pasar mancanegara sehingga berkesempatan menembus pasar internasional.
Kendati begitu, kopi asal Bengkulu belum juga menjadi favorit bagi para penikmat produk kafein ini. Di sejumlah coffeeshop Indonesia, kopi khas Bengkulu belum masuk daftar menu utama termasuk di Bumi Merah Putih sendiri.
Direktur Utama Kopi Dang Bengkulu, Sumiaty Arifin atau akrab disapa Makdang, mengatakan tetap optimistis dengan kopi asal Provinsi Bengkulu.
Ia mengatakan kopi premium asal Bengkulu telah diperkenalkan ke sejumlah negara, antara lain Singapura, Malaysia, Thailand, Jepang, Tiongkok, India, Uzbekistan dan Pakistan.
“Khusus Uzbekistan, kami titip Kopi Dang melalui seorang dosen yang berdomisili di sana dan merupakan penikmat kopi Arabika,” kata Makdang.
Menurut dia, perlu beragam cara agar kopi Bengkulu dapat menjadi salah satu primadona Indonesia, tidak melulu kopi Gayo (Aceh), Toraja (Sulawesi Selatan/Barat), Bajawa (Nusa Tenggara Timur) dan varian-varian lainnya.
Kopi Dang sendiri kerap mempromosikan kopi dengan kemasan drip bag coffee (seperti teh celup) dan roasted bean (kopi yang sudah dipanggang) jenis premium, dengan varian unggulan Arabika Mangkuraja.
Inovasi drip bag, kata dia, dirancang khusus atas permintaan Profesor Katsuhiro Nakamura, dosen Fisika Universitas Nasional Uzbekistan, yang sempat mencicipi kopi Bengkulu saat menjadi narasumber di Universitas Bengkulu.
“Saya sangat menikmati seduhan kopi Arabika Mangkuraja. Rasanya luar biasa. Saya akan bagikan kepada teman-teman di Tashkent,” ujar Nakamura, yang berasal dari Nara, Jepang.
Drip bag coffee Kopi Dang merupakan hasil inovasi dari metode seduh populer Jepang sejak 1990-an. Produk ini dirancang praktis dan tetap menjaga kualitas rasa, sehingga penikmat kopi tak memerlukan alat khusus.
Menurut Direktur Operasional Kopi Dang, Tangguh Sipria Riang, sebagian besar konsumen Jepang menyukai kopi siap seduh, seperti menggunakan metode V60 atau drip bag. Oleh karena itu, pihaknya langsung merancang desain kemasan khusus berisi lima sachet, masing-masing berisi 10 gram kopi Arabika gilingan medium.
Selain menembus pasar internasional, Kopi Dang juga aktif mengedukasi petani kopi di Bengkulu agar meningkatkan kualitas dari hulu ke hilir. Filosofi yang diusung Kopi Dang adalah Person to Person Service, dengan pendekatan kemasan khusus skala kecil maupun pemesanan besar berbasis special request pre-order (SPARO).
Baca juga: Gubernur Bengkulu dukung pengembangan koperasi kopi di Rejang Lebong
Keterlibatan Kampus
Dukungan terhadap pengembangan kopi Bengkulu juga datang dari kalangan akademisi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu mendorong pengembangan usaha kopi di Kabupaten Rejang Lebong agar mampu menembus pasar nasional hingga internasional.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FEB Unib, Rina Suthia Hayu, saat mendampingi 144 mahasiswanya berkunjung ke Selter Bermani Farm, medio tahun 2024, menyebutkan bahwa kegiatan tersebut menjadi bagian dari mata kuliah manajemen usaha kecil dan praktikum bisnis.
“Kabupaten Rejang Lebong merupakan salah satu daerah penghasil kopi terbesar di Bengkulu. Kami ingin mahasiswa belajar langsung dari pelaku usaha yang telah meraih prestasi,” ujarnya.
Dalam kunjungan tersebut, mahasiswa diajak mengunjungi kebun milik Bermani Coffee di Desa Purwodadi, Kecamatan Bermani Ulu, serta rumah produksi di Kelurahan Air Putih Baru, Kecamatan Curup Selatan. Bermani Coffee sendiri pernah meraih prestasi internasional sebagai juara di Festival Kopi Paris, Prancis pada 2019.
Pemilik usaha Bermani Coffee, Haris Gunawan, mengapresiasi kehadiran para mahasiswa dan berharap kunjungan ini memberi nilai edukasi tentang budidaya kopi petik merah dan pengolahan organik.
“Kita beri edukasi bagaimana pengelolaan kopi yang tepat dan benar, agar adik-adik mahasiswa mendapat gambaran nyata di lapangan,” ujarnya.
Baca juga: BI Bengkulu pertemukan agregator dengan pegiat-petani di festival kopi
Baca juga: UMKM kopi Bengkulu bangkit setelah nyaris bangkrut
Dukungan Pemerintah
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Provinsi Bengkulu juga mendukung peningkatan kualitas kopi melalui program Surat Daftar Budidaya (SDB) untuk petani.
Kepala Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, M. Rizon, mengatakan bahwa SDB menjadi langkah penting untuk memberikan legalitas produk dan mendorong peningkatan hasil produksi.
“Dengan SDB, kualitas kopi yang dijual dapat terjamin. Kami mulai penerapan program ini di Kabupaten Rejang Lebong dan Lebong,” ujarnya.
Produksi kopi Bengkulu pun mengalami peningkatan signifikan, dari 1,5 ton per hektare menjadi 2 ton per hektare pada 2024. Dinas TPHP juga akan mendistribusikan 800 bibit kopi sebagai bentuk dukungan kepada petani.
Sementara itu, pegiat kopi dan konten kreator Bengkulu, Fitria Ani, menilai bahwa kopi Bengkulu memiliki potensi besar untuk bersaing, baik robusta maupun arabika. Namun dari sisi branding, kopi Bengkulu masih tertinggal dibandingkan daerah seperti Gayo atau Toraja.
“Kita kalah di cerita, kemasan, dan jejaring pasar. Tapi ini bisa dikejar dengan kolaborasi semua pihak,” katanya.
Ia berharap ada dukungan berkelanjutan dari pemerintah daerah untuk memperkuat kualitas pascapanen dan akses pasar. “Kalau semua bergerak bersama, saya yakin kopi Bengkulu bisa sejajar dengan kopi unggulan Indonesia lainnya,” kata dia.
Saat ditemui di Kopi Mano, Kota Bengkulu, Fitria mengatakan kopi asal Bumi Rafflesia memang belum setenar Gayo atau Toraja. Hal itu ia simpulkan setelah mengamati sejumlah coffeeshop ternama di Jakarta, Yogyakarta dan Bengkulu.
Ia mengatakan ada gejala ketika kopi asal Bengkulu justru dikirim ke provinsi lain dan diklaim dari kawasan tersebut meski hal itu tidak bisa terelakkan. Contohnya, kopi di perbatasan Bengkulu-Lampung dibawa ke provinsi tetangga dan dikemas sebagai Kopi Lampung. Hal ini tentu perlu menjadi perhatian khusus.
Kopi dari Bengkulu masih menghadapi sejumlah tantangan untuk bisa bersaing di pasar yang lebih luas. Salah satunya adalah keterbatasan akses permodalan bagi pelaku usaha mikro dan petani kopi, yang membuat mereka kesulitan meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas pascapanen.
Selain itu, belum semua petani menerapkan standar budidaya yang konsisten, sehingga mutu kopi kerap tidak seragam. Kurangnya promosi terintegrasi dan minimnya keterlibatan influencer atau duta merek juga membuat kopi Bengkulu kurang dikenal di kalangan penikmat kopi nasional maupun internasional.
Oleh karena itu, sinergi lintas sektor masih sangat dibutuhkan, mulai dari hulu hingga hilir, untuk membawa kopi Bengkulu menjadi primadona baru dalam industri kopi Indonesia.
Baca juga: Produksi panen kopi di Bengkulu capai tiga ton per hektare
Baca juga: DPD AMAN Rejang Lebong Bengkulu mengembangkan usaha “kopi kalong”
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
BI: Sawit dan kopi tumpuan ekonomi Bengkulu triwulan III 2024
- 25 Agustus 2024
UMKM kopi Bengkulu bangkit setelah nyaris bangkrut
- 26 Februari 2024
Pemda-TNI bersinergi tingkatkan produktivitas kopi Bengkulu
- 27 September 2023
Bencoolen Coffee buka lima gerai di Malaysia
- 5 November 2022
Menjadikan kopi sebagai mata pencaharian yang menjanjikan
- 25 Agustus 2022
Rekomendasi lain
Khusnul Khotimah atau Husnul Khotimah, mana yang benar?
- 19 Agustus 2024
Niat puasa qadha Ramadhan beserta latin dan artinya
- 7 Januari 2025
Daging biawak halal atau haram dalam Islam?
- 17 September 2024
Berapa jumlah soal dan bobot nilai seleksi PPPK 2024?
- 3 September 2024
Begini cara bayar cicilan Pegadaian lewat BRI m-banking atau BRImo
- 27 September 2024
Doa pelunas hutang yang diajarkan Rasulullah
- 17 Juli 2024