Studi: Polusi mikroplastik ancam ketahanan pangan global
- Minggu, 30 Maret 2025 11:17 WIB
- waktu baca 2 menit
Beijing (ANTARA) – Tim ilmuwan China berhasil mengidentifikasi konsekuensi yang signifikan tetapi kerap terabaikan dari polusi mikroplastik, yaitu dampaknya yang berbahaya terhadap fotosintesis, sebuah proses fundamental yang mendorong produktivitas primer dan ketahanan pangan di Bumi.
Studi tersebut, yang dilakukan oleh tim peneliti dari Institut Ilmu Tanah di Akademi Ilmu Pengetahuan China (ISSCAS) dan Universitas Nanjing, baru-baru ini diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences.
Mikroplastik, yaitu partikel plastik yang berukuran kurang dari 5 milimeter, mencemari lingkungan mulai dari sedimen laut dalam hingga gletser di pegunungan.
Meskipun kesadaran akan risiko lingkungan telah meningkat, dampak fotosintesisnya pada tingkat ekosistem masih kurang dipahami.
Tim peneliti itu melakukan sebuah analisis komprehensif mengenai hubungan antara paparan mikroplastik dan fotosintesis di seluruh ekosistem darat, laut, dan air tawar.
Dengan memeriksa 3.286 pengamatan dari 157 studi menggunakan pendekatan meta-analisis dan pembelajaran mesin, mereka menghitung penurunan fotosintesis global yang disebabkan oleh polusi mikroplastik.
Temuan mereka menunjukkan mikroplastik mengurangi fotosintesis sebesar 7,05 hingga 12,12 persen pada tanaman darat, ganggang laut, dan ganggang air tawar.
Penurunan ini setara dengan perkiraan penurunan global tahunan sebesar 4,11 hingga 13,52 persen pada tanaman pangan utama, seperti beras, gandum, dan jagung.
Dalam ekosistem akuatik, gangguan fotosintesis yang disebabkan oleh mikroplastik diperkirakan mengurangi produktivitas primer bersih sebesar 0,31 hingga 7,24 persen.
“Temuan ini menggarisbawahi mikroplastik merupakan ancaman yang tersembunyi namun terus berlanjut terhadap ketahanan pangan global,” kata Dang Fei, seorang profesor di ISSCAS.
Studi tersebut juga menyoroti strategi mitigasi yang potensial. Para peneliti memperkirakan dengan mengurangi tingkat mikroplastik di lingkungan sebesar 13 persen dapat mengurangi kehilangan fotosintesis sekitar 30 persen.
Temuan itu menekankan kebutuhan mendesak untuk mengatasi polusi mikroplastik sebagai faktor penting yang memengaruhi produktivitas primer global.
Dang mengatakan studi tersebut menggarisbawahi pentingnya mengintegrasikan strategi mitigasi polusi plastik ke dalam inisiatif keberlanjutan dan ketahanan pangan yang lebih luas.
Tim peneliti itu juga menyerukan pengumpulan data yang lebih luas dan studi lapangan lebih lanjut guna lebih memahami mekanisme di balik gangguan fotosintesis yang disebabkan oleh mikroplastik.
Sumber: Xinhua
Pewarta: Xinhua
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Drakor terbaru 2024 yang tayang di Netflix
- 13 Agustus 2024
Cara dan syarat daftar jadi pendamping lokal desa (PLD) Kemendes
- 10 Desember 2024
Berapa besaran “tukin” PNS 2024?
- 7 Agustus 2024
Cara mengisi token listrik pada meteran
- 5 Agustus 2024
Tulisan Husnul Khotimah yang benar, Arab dan artinya
- 19 Agustus 2024
Cara potong kuku sesuai sunah
- 23 Juli 2024
Perbedaan WhatsApp GB dan WhatsApp resmi
- 9 Oktober 2024