
Jamaah Naqsabandiyah di Kota Bima gelar shalat Idul Fitri hari ini
- Sabtu, 29 Maret 2025 19:14 WIB
- waktu baca 2 menit

Bima (ANTARA) – Ratusan pengikut aliran Naqsabandiyah di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar shalat Idul Fitri di Lapangan Pondok Pesantren Darul Ulumi Wal Amal pada 29 Maret 2025 atau dua hari lebih cepat dari jadwal masyarakat Muslim pada umumnya.
Salah seorang jamaah Naqsabandiyah, Abdul Latif di Bima, Sabtu, mengatakan mereka menentukan awal Ramadhan dan Idul Fitri berdasarkan perhitungan hilal yang dilakukan tuan guru (tokoh agama), Aji Fandi.
Baca juga: Jamaah Tareqat Naqsabandiyah di Padang rayakan Idul Fitri
Aji Fandi yang dikenal Afandi Bin Ibrahim Al Maqbul adalah pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulumi Wal Amal tersebut.
“Tidak hanya menetapkan shalat Idul Fitri dan puasa Ramadhan, shalat Idul Adha juga seperti itu,” ujarnya.
Pelaksanaan shalat Idul Fitri 1446 Hijriah yang dilakukan ratusan pengikut Naqsabandiyah itu dipimpin oleh imam, Sidik Afandi dan khatib Tayeb.
Setelah shalat dua rakaat, acara dilanjutkan dengan penyampaian khutbah yang mengajak jamaah untuk merayakan Lebaran dengan penuh kesederhanaan.
Salah seorang jamaah, Iksan menuturkan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti shalat Idul Fitri lebih awal merupakan warga Kelurahan Ntobo serta para santri Pondok Pesantren Darul Ulumi Wal Amal.
“Sudah dari kakek dan nenek saya mengikuti puasa dan shalat Id yang ditetapkan oleh tuan guru Aji Fandi,” kata Iksan.
jamaah berdatangan sekitar pukul 07.00 WITA. Jamaah itu memenuhi lapangan yang dijadikan tempat shalat Idul Fitri.
Jamaah melaksanakan takbiran terlebih dahulu. Rangkaian shalat Idul Fitri rampung pada pukul 09.00 WITA.
Baca juga: 636 jemaah Tarikat Naqsabandiyah ikuti kegiatan Suluk Ramadhan
Baca juga: Jemaah Tarekat Naqsabandiyah gelar Shalat Idul Fitri hari ini
Setelah jamaah bersalam-salaman. Mereka langsung menyantap makanan yang disajikan oleh pengurus pondok pesantren tersebut.
Penetapan 1 Syawal 1446 Hijriah oleh jamaah Naqsabandiyah merujuk kepada metode hisab dan rukyah yang mereka gunakan, serta hasil musyawarah ulama tarekat dua bulan sebelum Ramadhan.
Berdasarkan perhitungan internal tersebut, mereka telah memulai puasa lebih awal pada 27 Februari 2025, atau dua hari sebelum keputusan resmi pemerintah Indonesia.
Pewarta: Ady Ardiansah/Sugiharto Purnama
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Cek pajak kendaraan online di Jakarta
- 20 Agustus 2024
Cara lacak ponsel yang hilang dengan Google
- 16 Agustus 2024
Zodiak para presiden Indonesia
- 16 Agustus 2024
Kapan Maulid Nabi 2024 diperingati?
- 15 September 2024
7 negara termiskin di dunia pada 2024
- 16 Agustus 2024
10 merek motor listrik yang beredar Indonesia
- 11 September 2024
Doa niat mandi wajib setelah haid dan tata caranya
- 29 Agustus 2024
Formasi CPNS Kemensos 2024, ada khusus penempatan IKN
- 24 Agustus 2024
Berapa jam perbedaan WIB, WITA, dan WIT? Ini penjelasannya
- 9 Oktober 2024