Apa itu FOMO? kenali dampak dan cara mengatasinya

Apa itu FOMO? kenali dampak dan cara mengatasinya

  • Selasa, 25 Maret 2025 04:07 WIB
  • waktu baca 3 menit
Apa itu FOMO? kenali dampak dan cara mengatasinya
Ilustrasi – Penggunaan media sosial (ANTARA/HO-freepik.com)

Jakarta (ANTARA) – Dalam era digital yang serba cepat, informasi dan pengalaman baru terus bermunculan setiap saat. Kehadiran teknologi dan media sosial membuat orang semakin mudah untuk mengetahui apa yang sedang terjadi di sekitar mereka. Hal ini menciptakan keinginan untuk selalu terhubung dan tidak melewatkan momen-momen penting.

Salah satu fenomena yang muncul akibat perkembangan ini adalah Fear of Missing Out (FOMO). FOMO merupakan perasaan cemas atau takut ketinggalan informasi, pengalaman, atau kejadian yang dialami oleh orang lain. Ketika seseorang melihat orang lain menikmati momen tertentu, muncul dorongan untuk ikut serta atau setidaknya mengetahui lebih banyak tentang hal tersebut.

Media sosial memainkan peran besar dalam memperkuat perasaan ini. Dengan berbagai platform yang memungkinkan orang untuk berbagi aktivitas secara real-time, individu menjadi semakin terpapar pada kehidupan orang lain. Akibatnya, perasaan ingin selalu terlibat dan mengetahui segala sesuatu menjadi semakin kuat.

Baca juga: Akademisi sarankan anak muda kurangi akses media sosial cegah FOMO

Dampak FOMO

FOMO dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi individu. Berikut empat dampak utama FOMO, dikutip dari berbagai sumber:

1. Meningkatkan risiko gangguan psikologis

FOMO dapat menyebabkan stres dan kecemasan berlebihan. Ketika seseorang merasa tertinggal dari informasi atau pengalaman yang dibagikan orang lain di media sosial, perasaan cemas dan stres dapat meningkat, yang berpotensi memicu gangguan kesehatan mental seperti depresi.

2. Menurunkan kepercayaan diri

Melihat kehidupan orang lain yang tampak lebih menarik atau sukses di media sosial dapat membuat seseorang merasa hidupnya kurang berarti atau tidak memadai. Hal ini dapat menurunkan rasa percaya diri dan menimbulkan perasaan rendah diri.

3. Mengganggu produktivitas dan konsentrasi

Kecanduan media sosial akibat FOMO dapat mengganggu fokus dan konsentrasi seseorang dalam menjalani aktivitas sehari-hari, seperti bekerja atau belajar. Akibatnya, produktivitas menurun dan tugas-tugas penting mungkin terabaikan.

4. Mempengaruhi pola tidur dan kesehatan fisik

Kebiasaan terus-menerus memeriksa media sosial, terutama sebelum tidur, dapat mengganggu pola tidur dan menyebabkan masalah kesehatan fisik lainnya. Kurangnya tidur berkualitas dapat berdampak negatif pada kesehatan secara keseluruhan.

Baca juga: Bijak bermedia sosial agar tidak terjebak “FOMO”

Cara mengatasi FOMO

Untuk mengatasi FOMO, berikut empat langkah yang dapat Anda terapkan:

1. Batasi penggunaan media sosial

Paparan berlebihan terhadap media sosial sering menjadi pemicu utama FOMO. Dengan membatasi waktu yang dihabiskan di platform tersebut, Anda dapat mengurangi perasaan cemas akibat membandingkan diri dengan orang lain. Misalnya, tetapkan batas waktu harian untuk penggunaan media sosial atau tentukan jam-jam tertentu untuk memeriksanya.

2. Fokus pada diri sendiri dan syukuri pencapaian

Alih-alih terus memikirkan apa yang dimiliki orang lain, fokuslah pada diri sendiri dan hargai pencapaian yang telah Anda raih. Setiap orang memiliki perjalanan hidup yang berbeda, dan penting untuk menghargai apa yang sudah Anda capai.

3. Nikmati proses dan latih mindfulness

Menikmati setiap proses dalam aktivitas sehari-hari dapat membantu mengurangi perasaan FOMO. Selain itu, melatih mindfulness, seperti meditasi atau menulis jurnal, dapat meningkatkan kesadaran akan momen saat ini dan mengurangi kecemasan terkait hal-hal yang terlewatkan.

4. Tetapkan prioritas hidup dan buat rencana masa depan

Menentukan apa yang benar-benar penting dalam hidup Anda dapat membantu mengurangi perasaan FOMO. Dengan menetapkan prioritas yang jelas dan merencanakan masa depan, Anda akan lebih fokus pada tujuan pribadi dan tidak mudah terpengaruh oleh tren atau aktivitas orang lain.

Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, Anda dapat mengelola dan mengurangi perasaan FOMO, sehingga dapat menjalani kehidupan dengan lebih tenang dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting bagi Anda.

Baca juga: Psikolog : Mengikuti tren viral tanda masalah kurang percaya diri

Baca juga: Perilaku “beli sekarang, bayar kemudian” jadi perhatian serius

Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Kadin Jatim dorong RI manfaatkan penundaan pemberlakuan tarif Trump

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Kadin Jatim dorong RI manfaatkan penundaan pemberlakuan tarif Trump Rabu, 16 April 2025 18:09 WIB waktu baca 3…

    DPRD Surabaya ingatkan “Kabinet Surabaya Berkah” transparan

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi DPRD Surabaya ingatkan “Kabinet Surabaya Berkah” transparan Rabu, 16 April 2025 18:09 WIB waktu baca 2 menit Wakil…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *