Komisi X dorong peningkatan perlindungan guru di daerah rawan konflik

Komisi X dorong peningkatan perlindungan guru di daerah rawan konflik

  • Senin, 24 Maret 2025 10:14 WIB
  • waktu baca 2 menit
Komisi X dorong peningkatan perlindungan guru di daerah rawan konflik
Tim Satgas Koops TNI Habema Kogabwilhan III ketika mengevakuasi guru korban penyerangan dan pembunuhan oleh kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Minggu (23/3/2025). ANTARA/HO-Satgas Habema/aa. (ANTARA/Satgas Habema)

Jakarta (ANTARA) – Komisi X DPR RI mendorong pemerintah dan aparat keamanan meningkatkan perlindungan terhadap guru dan tenaga kesehatan yang bertugas di daerah rawan konflik.

“Komisi X mendorong kepada pemerintah dan aparat keamanan untuk meningkatkan perlindungan bagi Guru dan Tenaga Kesehatan di daerah rawan konflik, dan mengusulkan penempatan personel keamanan di wilayah-wilayah rawan untuk mencegah kejadian serupa,” kata Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

Hal tersebut disampaikannya guna menanggapi
penyerangan oleh kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) kepada para guru di Distrik Anggruk, Yahukimo, Papua Pegunungan pada 21 Maret 2025.

Diketahui enam guru dan tenaga kesehatan di Distrik Anggruk itu diserang saat berada di rumah dinas mereka, yang kemudian dibakar oleh KKB. Insiden tersebut juga menyebabkan evakuasi 46 guru dan tenaga kesehatan dari wilayah tersebut ke Wamena dan Sentani untuk alasan keamanan.

Komisi X DPR RI pun, kata Hetifah, berbelasungkawa atas kejadian itu.

Baca juga: ISESS: Penyerangan OPM terhadap guru di Anggruk pelanggaran HAM

“Kami sangat prihatin dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban serta komunitas pendidikan dan kesehatan yang terdampak,” ujar dia.

Ia menyampaikan pula bahwa Komisi X mendorong pemerintah, khususnya kementerian di bidang pendidikan, kementerian kesehatan, dan aparat keamanan untuk memastikan keselamatan tenaga pendidik dan tenaga kesehatan, dengan menempatkan mereka di lingkungan yang lebih aman dan kondusif, sesuai dengan kebijakan penugasan yang tepat.

Terakhir, ujarnya menambahkan, Komisi X DPR yang membidangi sejumlah bidang termasuk pendidikan itu meminta pemerintah untuk melakukan pendekatan holistik yang menyeluruh dalam penyelesaian konflik di Papua.

Menurutnya, pendekatan yang perlu diterapkan tidak hanya menggunakan pendekatan keamanan, tetapi juga pendekatan dialog dan kesejahteraan melalui pendidikan yang berkualitas, fasilitas kesehatan yang memadai, dan pembangunan ekonomi yang inklusif.

Sebelumnya, Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto mengakui adanya laporan terkait penyerangan yang dilakukan KKB terhadap guru kontrak di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Dari laporan terungkap insiden itu terjadi Jumat (21/3) sekitar pukul 16.00 WIT, saat KKB melintas dan menyerang dan membunuh seorang guru.

Adapun Minggu, Tim Satgas Koops TNI Habema Kogabwilhan III berhasil mengevakuasi guru yang menjadi korban penyerangan dan pembunuhan oleh kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Minggu (23/3).

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Kemarin, kendaraan keluar Jakarta hingga kunjungan di Lapas Cipinang

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Kemarin, kendaraan keluar Jakarta hingga kunjungan di Lapas Cipinang Rabu, 2 April 2025 05:59 WIB waktu baca 3…

    Kalahkan Empoli 3-0, satu kaki Bologna di final Piala Italia

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Piala Italia Kalahkan Empoli 3-0, satu kaki Bologna di final Piala Italia Rabu, 2 April 2025 05:38 WIB…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *