Status Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flotim naik level IV/Awas

Status Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flotim naik level IV/Awas

  • Jumat, 21 Maret 2025 00:16 WIB
  • waktu baca 3 menit
Status Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flotim naik level IV/Awas
Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT), erupsi dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 8000 meter di atas puncak atau kurang lebih 9.584 meter di atas permukaan laut, Kamis (20/3/2025) pukul 22.56 WITA. (ANTARA/HO-PVMBG.)

Labuan Bajo (ANTARA) – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikkan status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) ke Level IV (Awas).

“Pada tanggal 20 Maret 2025 kegempaan semakin meningkat, sampai pukul 18.00 WITA kegempaan vulkanik mencapai 117 kali,” kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Kamis (20/3) malam.

Ia juga mengatakan dalam periode pengamatan tanggal 13-20 Maret 2025 jenis gempa yang terekam yakni 55 kali gempa letusan, 176 kali gempa hembusan, 67 kali gempa harmonik, satu kali gempa tornillo, lima kali gempa low frekuensi, satu kali gempa vulkanik dangkal, 83 kali gempa vulkanik dalam, 13 kali gempa tektonik lokal, 46 kali gempa tektonik jauh, dan tiga kali getaran banjir, satu kali gempa tremor menerus dengan amplitudo dominan 3,7 mm

Pengamatan secara visual periode itu menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki meningkat cukup signifikan, rata-rata tinggi kolom erupsinya 1000 hingga 2500 meter.

Pada periode ini gempa hembusan masih sama seperti periode sebelumnya dengan tekanan yang lemah hingga sedang. Sinar api di puncak terlihat terakhir pada tanggal 13 Maret 2025 dan tidak terlihat sampai laporan ini dibuat.

“Hal ini mengindikasikan material pijar masih belum terdorong ke arah permukaan,” katanya.

Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki kembali erupsi Kamis malam

Ia juga menjelaskan asap hembusan pada area sekitar pun cak pada sisi barat laut yang membentuk seperti rekahan cenderung tipis-tebal sedangkan pada tembusan solfatara sisi timur laut dan barat daya terlihat tipis.

Adanya asap kawah (solfatara) ini disebabkan adanya zona alterasi (Zona lemah), sehingga terlihat asap solfatara yang keluar dari area tersebut. Area tersebut dapat berpotensi terjadi directed blast (erupsi langsung searah) yang dapat terjadi ke arah barat laut-timur laut dan barat daya dari Gunung Lewotobi Laki-laki.

Lebih lanjut, pada periode ini getaran banjir meningkat, seiring bertambahnya intensitas hujan di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki. Material-material yang dikeluarkan dari hasil erupsi yang terendapkan di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki yang dapat berpotensi menjadi lahar apabila terjadi hujan lebat.

Selanjutnya, pada 19 Maret 2025 terekam micro tremor menerus dengan amplitudo dominan 3,7 mm hal ini mengindikasikan adanya migrasi magma menuju permukaan yang kemungkinan berpengaruh pada tinggi erupsi pada tanggal 15 Maret 2025.

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh dari pemantauan visual dan instrumental, menunjukkan aktivitas visual dan kegempaan pada Gunung Lewotobi Laki-laki meningkat cukup signifikan, sehingga tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki dinaikkan dari Level llI (SIAGA) menjadi Level IV (AWAS) pada 25 Maret 2025 pukul 22.30 WITA.

Dengan kenaikan status tersebut, kata dia, maka Badan Geologi merekomendasikan supaya masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki–Laki ataupun wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 kilometer dan 8 kilometer sektoral barat daya dan timur laut dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Masyarakat juga diminta agar tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki diminta untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, KIlatanlo, Hokeng Jaya, Boru, Nawakote.

Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki diminta untuk memakai masker atau penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.

Baca juga: Gunung Ibu semburkan abu vulkanik setinggi 500 meter

Baca juga: Gunung Dukono Halut kembali erupsi

Pewarta: Gecio Viana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Pakar harap TNI AU di usia ke-79 dapat tinjau ulang doktrin

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Pakar harap TNI AU di usia ke-79 dapat tinjau ulang doktrin Kamis, 10 April 2025 14:09 WIB waktu…

    APPDI: Penghapusan kuota impor dapat benahi tata niaga daging

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi APPDI: Penghapusan kuota impor dapat benahi tata niaga daging Kamis, 10 April 2025 14:07 WIB waktu baca 3…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *