
Geotermal berpotensi besar tenagai pusat data sejalan pertumbuhan AI
- Rabu, 12 Maret 2025 14:37 WIB
- waktu baca 2 menit

Jakarta (ANTARA) – Lembaga penelitian independen asal AS, Rhodium Group, melalui temuan terbarunya mengungkapkan bahwa geotermal atau energi panas bumi memiliki potensi besar untuk menjadi penyokong daya bagi berjalannya pusat data-pusat data di masa depan sejalan dengan pertumbuhan teknologi kecerdasan artifisial (AI).
Pemanfaatan geotermal sebagai sumber tenaga pusat data menjadi menarik karena saat ini AI bertumbuh pesat dan sangat bergantung pada infrastruktur digital tersebut.
Dalam laporan TechCrunch, Selasa (11/3) waktu setempat, penelitian yang dilakukan untuk lingkup AS ini menyebutkan bahwa tenaga geotermal tingkat lanjut dapat memasok hampir dua pertiga permintaan pusat data baru pada 2030.
Penambahan tersebut akan melipatgandakan jumlah kapasitas tenaga geotermal di AS — dari 4 gigawatt menjadi sekitar 16 gigawatt — dengan biaya yang sama atau kurang dari yang dibayarkan operator pusat data saat ini.
Membahas potensinya, laporan ini juga menyebutkan contoh untuk kawasan AS bagian barat, tempat sumber daya geotermal lebih melimpah, apabila dikelola dengan baik maka potensi ini dapat memenuhi kebutuhan 100 persen energi dari permintaan pusat data baru.
Baca juga: xAI akuisisi properti di Memphis untuk perluas pusat data
Misalnya untuk Phoenix yang merupakan ibu kota negara bagian Arizona, diproyeksikan dapat menambah kapasitas pusat data sebesar 3,8 gigawatt tanpa membangun satu pun pembangkit listrik konvensional baru apabila melakukan pengelolaan geotermal dengan tepat.
Penelitian itu juga menyebutkan bahwa sumber daya geotermal memiliki potensi yang sangat besar untuk menyediakan daya listrik yang konsisten.
Secara historis, pembangkit listrik tenaga panas bumi terbatas pada tempat-tempat yang dekat dengan sumber energi. Namun sebenarnya apabila dikelola dengan teknik panas bumi tingkat lanjut, sumber energi ini dapat menghasilkan jumlah yang besar.
Untuk AS saja, departemen Energi AS memperkirakan teknis panas bumi tingkat lanjut dapat menghasilkan daya bersih hingga 90 gigawatt.
Panas bumi tingkat lanjut atau yang disempurnakan mencakup berbagai pendekatan, tetapi umumnya mereka mengebor lebih dalam dan lebih lebar dari sebelumnya.
Itu memungkinkan pengelola untuk mengakses batuan yang lebih panas — yang berarti lebih banyak daya — dan mengemas lebih banyak sumur panas bumi ke satu properti.Karena tenaga panas bumi memiliki biaya operasional yang sangat rendah, harganya kompetitif dengan biaya energi pusat data saat ini, kata laporan Rhodium.
Baca juga: Tiga istilah terkait pusat data yang perlu dipahami masyarakat awam
Baca juga: Menkomdigi undang IBM ikut akselerasi transformasi digital Indonesia
Penerjemah: Livia Kristianti
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Menkomdigi undang IBM ikut akselerasi transformasi digital Indonesia
- 27 Februari 2025
Telkom siapkan teknologi AI demi dukung program prioritas Danantara
- 26 Februari 2025
Penguatan Pusat Data Nasional untuk menjamin ketahanan ranah digital
- 21 Februari 2025
Pemerintah berupaya memastikan keandalan sistem keamanan PDN
- 17 Februari 2025
NCT 127 apresiasi makan lokal hingga pentingnya SDM dalam pusat data
- 16 Februari 2025
Rekomendasi lain
Daftar rute dan cara naik bus wisata Jakarta Explorer
- 21 Agustus 2024
Jadwal lengkap tahapan seleksi pengadaan PPPK tahun 2024
- 10 Oktober 2024
Siaran langsung Indonesia vs Bahrain dapat disaksikan di sini
- 10 Oktober 2024
Formasi CPNS Kementerian Pertanian 2024 di Kementerian Pertanian
- 23 Agustus 2024
Apakah menonton film porno termasuk zina dalam Islam?
- 15 September 2024
Daftar pejabat Badan Gizi Nasional
- 21 November 2024
Gaji dan tunjangan anggota Bawaslu, segini besarannya!
- 24 Oktober 2024
Profil dan arti nama Bebingah Sang Tansahayu, anak Kaesang-Erina
- 17 Oktober 2024
Cara top up DANA melalui Alfamart dan M-Banking
- 19 Agustus 2024