
Wisata non pendakian di kaki Gunung Rinjani Lombok dibuka kembali
- Minggu, 23 Februari 2025 14:57 WIB
- waktu baca 3 menit

Destinasi wisata alam non pendakian di Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani resmi dibuka kembali
Mataram (ANTARA) – Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Nusa Tenggara Barat menyatakan, destinasi wisata non pendakian di kawasan kaki Gunung Rinjani telah dibuka kembali setelah sebelumnya ditutup dampak cuaca ekstrem di awal Februari 2025.
“Destinasi wisata alam non pendakian di Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani resmi dibuka kembali,” kata Kepala Balai TNGR NTB Yarman di Mataram, Minggu.
Ia mengatakan, berdasarkan informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid Lombok bahwa Kondisi cuaca di wilayah Nusa Tenggara Barat yang telah membaik, sehingga destinasi wisata alam non pendakian tersebut dibuka.
“Masyarakat maupun wisatawan saat ini telah bisa mengunjungi destinasi wisata alam non pendakian tersebut,” katanya.
Ia mengatakan, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani membuka kembali tujuh destinasi wisata alam non pendakian di antaranya wisata Tangkok Adeng, Desa Lenek Duren Kecamatan Lenek, wisata Bornong Bike Park Desa Aik Prapa Kecamatan Aikmel dan wisata Bukit Malang via Tombong Rebo Desa Bebidas, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur.
Kemudian wisata Sebau Desa Sapit Kecamatan Suela, wisata Savana Propok Desa Bebidas Kecamatan Wanasaba dan Bukit Gedong Desa Bebidas Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur.
“Serta wisata jalur sepeda Sembalun, Desa Sembalun, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur,” katanya.
Ia mengatakan, bagi pengunjung yang ingin berkunjung ke destinasi wisata alam non pendakian di kaki Gunung Rinjani tersebut dapat melakukan booking dan pembayaran tiket masuk pada aplikasi eRinjani Non Pendakian.
“Pembelian tiket wisata alam non pendakian itu dilakukan secara online,” katanya.
Sebelumnya, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) NTB menyatakan destinasi wisata alam non pendakian di kawasan Gunung Rinjani ditutup sementara dampak cuaca ekstrem yang terjadi akibat bibit siklon tropis pada Februari 2025.
“Penutupan dilakukan terhitung mulai tanggal 10 Februari 2025 sampai batas waktu yang tidak ditentukan,” kata Kepala Balai TNGR NTB Yarman.
Ia mengatakan, penutupan tersebut dilakukan dalam rangka pemulihan ekosistem di Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani dan juga memperhatikan informasi prakiraan cuaca dari BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid Lombok bahwa sedang terjadi cuaca ekstrem di wilayah Nusa Tenggara Barat yang diakibatkan oleh Bibit Siklon Tropis Invest 96S.
“Aktivitas gelombang atmosfer ekuatorial rossby, dan monsun Asia, sehingga perlu mewaspadai adanya potensi bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, angin kencang serta potensi dampak bencana banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang,” katanya.
Baca juga: Wisata nonpendakian di kawasan Rinjani ditutup dampak cuaca ekstrem
Baca juga: TNGR: Pendakian Gunung Rinjani ditutup 1 Januari hingga 2 Apri 2025
Baca juga: TNGR: Sampah hasil pendakian di Gunung Rinjani Lombok capai 31 ton
Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
BMKG: Jakarta diprakirakan hujan Sabtu siang ini
- Kemarin 05:22
BMKG prakirakan hujan guyur mayoritas kota besar hari ini
- 21 Februari 2025
BMKG memprakirakan seluruh Jakarta diguyur hujan pada Jumat sore
- 21 Februari 2025
Rekomendasi lain
Profil Ekos Albar, calon wakil gubernur Pilkada Sumatera Barat 2024
- 4 September 2024
Apa itu DWP? Festival musik elektronik yang tengah jadi sorotan
- 25 Desember 2024
Rekomendasi hp second harga Rp1 jutaan
- 8 Agustus 2024
Cara melihat pesan WA yang sudah dihapus pengirim, simak langkahnya!
- 16 Desember 2024
Cara menjaga battery health ponsel tidak cepat turun
- 16 Juli 2024
15 sandi dalam Pramuka
- 9 Agustus 2024
Sifat orang berdasarkan zodiak
- 16 Agustus 2024
Cara cetak NPWP online dengan mudah
- 16 Juli 2024
Cara beli tiket Pelni online, mudah dan praktis lewat hp
- 12 Agustus 2024