
BP3MI Riau gagalkan keberangkatan CPMI diduga untuk judol di Kamboja
- Selasa, 18 Februari 2025 12:52 WIB
- waktu baca 2 menit

Jakarta (ANTARA) – Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau pada Minggu (16/2) melakukan pencegahan pemberangkatan tiga calon pekerja migran Indonesia (CPMI) non-prosedural yang hendak ke Kamboja.
Berdasarkan rilis pers Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) yang dikutip dari keterangan resmi BP3MI Riau, Selasa (18/2), disebutkan bahwa ketiga CPMI non-prosedural tersebut awalnya mendapatkan tawaran bekerja dari teman mereka yang berada di Kamboja dengan iming-iming gaji sebesar Rp12 juta per bulan.
“Sekitar 2 minggu yang lalu masing-masing CPMI mendapat informasi dari temannya yang ada di kamboja dan menawarkan gaji sebesar Rp12.000.000/bulan,” menurut keterangan itu.
Berdasarkan keterangan para CPMI non-prosedural tersebut, mereka akan berangkat ke Kamboja melalui Muar, Malaysia, dari Pelabuhan Dumai, Riau.
Para CPMI itu menyebut ada dua orang tidak dikenal yang mengurus keberangkatan mereka dari Pelabuhan Dumai ke Malaysia.
“Minggu 16 februari 2025, tiga CPMI sampai di Dumai langsung dijemput oleh dua orang yang tidak dikenal dan membawa ketiga CPMI ke loket 'Dumai Berkah Samudera', pembelian tiket tujuan Dumai-Muar,” menurut laporan BP3MI Riau.
“(Mereka) kemudian membagikan uang sebesar RM 300, paspor dan tiket untuk berangkat ke Muar dan mengantarkan ke terminal penumpang internasional Dumai,” tambah laporan itu.
Setelah mendengar negara tujuan para CPMI, BP3MI Riau memutuskan untuk menunda perjalanan mereka, karena mereka diduga akan bekerja sebagai penipu atau admin judi online.
“Atas dasar tersebut, maka imigrasi bersama-sama dengan KemenP2MI menunda keberangkatan mereka karena diduga akan bekerja secara ilegal di Kamboja (scammer, judi online),” tulis laporan BP3MI Riau lebih lanjut.
Petugas BP3MI Riau kemudian memberikan edukasi terkait tata cara berangkat kerja secara prosedural ke luar negeri dan juga memberi informasi terkait banyaknya korban penipuan saat bekerja ke Kamboja.
“Selanjutnya ketiga CPMI/PMI tersebut dibawa ke helpdesk P4MI di Pelabuhan Dumai untuk diberikan edukasi dan informasi mengenai tata cara bekerja secara prosedural ke luar negeri dan diberikan informasi mengenai banyaknya korban penipuan bekerja ke Kamboja,” kata laporan itu.
Mereka kemudian diserahkan ke Pos Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) untuk dibantu proses pemulangan ke daerah asal.
“Pihak Polres Dumai menyerahkan ketiga CPMI ke Kantor P4MI Dumai untuk proses pemulangan pekerja migran,” demikian laporan BP3MI Riau.
Baca juga: Wamen Christina bahas peningkatan pelindungan pekerja migran di Jepang
Baca juga: BP3MI NTB latih PMI purna difokuskan di usaha ekonomi
Pewarta: Katriana
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
BP3MI Kepri pastikan efisiensi anggaran tak ganggu perlindungan PMI
- 11 Februari 2025
BP3MI Kepri: Satu PMI asal Batam meninggal di Kamboja
- 10 Februari 2025
BP3MI Kepri monitor penangkapan WNI bekerja jadi PSK di Malaysia
- 6 Februari 2025
BP3MI Kepri dampingi pemulangan 150 PMI deportasi dari Malaysia
- 6 Februari 2025
BP3MI Riau gerebek rumah di Dumai terkait PMI ilegal ke Malaysia
- 3 Februari 2025
BP3MI Riau identifikasi empat daerah titik pengiriman PMI ilegal
- 2 Februari 2025
BP3MI Kepri cegah keberangkatan belasan PMI nonprosedural
- 28 Januari 2025
Rekomendasi lain
Profil Ahmad Muzani, Ketua MPR RI periode 2024-2029
- 5 Oktober 2024
Limit transfer m-banking Livin by Mandiri
- 26 September 2024
Syarat dokumen dan IPK untuk daftar CPNS 2024
- 22 Agustus 2024
Lirik lagu Juicy Luicy – “Lampu Kuning”
- 13 September 2024
Profil Seno Aji, cawagub Kaltim Pilkada 2024 dampingi Rudy Mas’ud
- 5 September 2024
Profil Yulius Selvanus, calon gubernur Pilkada Sulut 2024
- 5 September 2024
iPhone 16 sudah masuk Indonesia? Segini harganya!
- 23 Desember 2024
Profil singkat jajaran direksi baru PT Pertamina
- 5 November 2024