
BNPT: Tangani anak kasus terorisme dengan sinergi dan pemahaman sama
- Selasa, 11 Februari 2025 12:59 WIB

Jakarta (ANTARA) – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menekankan pentingnya sinergi, kolaborasi, serta pemahaman yang sama dalam melaksanakan kebijakan penanganan anak yang menjadi korban, saksi, maupun pelaku tindak pidana terorisme sehingga dapat berjalan dengan maksimal.
Kepala BNPT Komjen Pol. Eddy Hartono mengatakan pendekatan yang tepat sangat diperlukan agar kebijakan yang diterapkan dapat memberikan perlindungan maksimal bagi para anak yang terdampak terorisme.
“Berbagai kementerian dan lembaga terkait diharapkan memiliki kesamaan pemikiran, pola, dan tindakan dalam menangani isu ini,” kata Eddy saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.
Menurut Eddy, kerja sama dan kesamaan persepsi dengan kementerian atau lembaga terkait dalam menangani anak pada kasus terorisme juga akan membantu terimplementasinya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2021 tentang Perlindungan Khusus bagi Anak secara maksimal.
PP tersebut, kata dia, harus dipahami dan diimplementasikan secara maksimal oleh pemangku kebijakan.
Dalam penanganan anak pada kasus terorisme, Kepala BNPT juga berpesan agar semua pihak beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang pesat terutama di dunia digital, sehingga kebijakan yang disiapkan dan dijalankan bersifat adaptif terhadap perkembangan zaman.
Kebijakan yang adaptif terhadap dunia digital saat ini, sambung dia, perlu dihadirkan karena mengingat generasi muda di masa sekarang cenderung dekat dengan media sosial.
“Kecenderungan tersebut dapat meningkatkan kerentanan mereka terhadap propaganda berbagai kelompok ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah kepada terorisme,” tuturnya.
Adapun untuk mendorong sinergi dan pemahaman yang sama, BNPT telah menggelar kegiatan bertajuk Ilmu Komunikasi: Lokakarya Peningkatan Keterampilan Kepemimpinan “Mencapai keunggulan dalam pemajuan hak-hak anak” di Cianjur, Bogor, Jawa Barat.
Kegiatan itu berlangsung selama dua hari, yakni 6-7 Februari 2025, yang digelar bekerja sama dengan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk urusan narkoba dan kejahatan (United Nations Office on Drugs and Crime/UNODC) dan pemerintah Kanada.
Baca juga: BNPT harap bimbingan BPK untuk pastikan pencegahan terorisme
Baca juga: BNPT harap hasil kompetisi JKM jadi inspirasi persatuan bangsa
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Daftar bansos yang cair Februari 2025, cek apa saja!
- 8 Februari 2025
BPK identifikasi risiko pelaksanaan anggaran BNPT tahun 2024
- 6 Februari 2025
BNPT harap bimbingan BPK untuk pastikan pencegahan terorisme
- 4 Februari 2025
BNPT harap hasil kompetisi JKM jadi inspirasi persatuan bangsa
- 26 Januari 2025
Kemensos-BNPT pererat kolaborasi rehabilitasi korban terorisme
- 22 Januari 2025
Rekomendasi lain
Segini modal yang harus dikeluarkan untuk buka warung Madura
- 3 November 2024
Profil Ekos Albar, calon wakil gubernur Pilkada Sumatera Barat 2024
- 4 September 2024
TNI AD buka pendaftaran Tamtama PK gelombang I 2025, simak syaratnya
- 28 Desember 2024
15 ide lomba 17 Agustus lucu dan menarik
- 30 Juli 2024
Contoh susunan acara dalam peringatan Maulid Nabi
- 16 September 2024
Cara dan syarat daftar jadi pendamping lokal desa (PLD) Kemendes
- 10 Desember 2024