
Hashim sebut JETP program gagal, satu dolar pun tak ada dikucurkan
- Sabtu, 1 Februari 2025 05:53 WIB

Jadi, saya kira, jangan berharap deh (pembiayaan) 20 miliar dolar AS
Jakarta (ANTARA) – Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi Hashim Sujono Djojohadikusumo menyatakan bahwa Just Energy Transition Partnership (JETP) merupakan program yang gagal, sebab tidak ada satu dolar AS pun yang dikucurkan oleh pemerintah Amerika Serikat.
“JETP itu gagal, program gagal. Dua tahun berjalan, tetapi tidak satu dolar pun dikucurkan oleh pemerintah Amerika Serikat. Banyak omon-omon ternyata,” ucap Hashim dalam acara bertajuk “ESG Sustainable Forum 2025”, dipantau secara daring dari Jakarta, Jumat (31/1).
JETP merupakan kemitraan global untuk mempercepat transisi energi yang adil. JETP bertujuan untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Dengan keluarnya Amerika Serikat dari Perjanjian Iklim Paris atau Paris Agreement, Hashim meyakini bahwa hibah dari Amerika Serikat melalui JETP pun akan dihapus oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Baca juga: PBB konfirmasi, AS secara resmi mundur dari Perjanjian Iklim Paris
“Jadi, saya kira, jangan berharap deh (pembiayaan) 20 miliar dolar AS,” ucap Hashim.
ANTARA sudah mencoba untuk menghubungi JETP Indonesia terkait pernyataan Hashim. Akan tetapi, hingga berita ini diterbitkan, JETP Indonesia belum memberi respons.
JETP Indonesia adalah komitmen pendanaan senilai 20 miliar dolar AS (sekitar Rp301 triliun) untuk program transisi energi di Indonesia yang disepakati saat sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali pada November 2022.
Pendanaan JETP terjalin antara Indonesia dengan negara-negara maju yang tergabung dalam International Partners Group (IPG), yang mulanya dipimpin oleh Amerika Serikat dan Jepang dan beranggotakan Denmark, Inggris, Italia, Jerman, Kanada, Norway, Prancis dan Uni Eropa.
Komitmen tersebut bahkan bertambah mencapai 21,6 miliar dolar AS, di mana 11,6 miliar dolar AS bersumber dari dana publik negara-negara IPG, sedangkan 10 miliar dolar AS akan berasal dari bank-bank internasional yang bergabung dalam Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ) working group.
Baca juga: MPR: Industri tetap transisi energi meski AS keluar Paris Agreement
Baca juga: KLH: Kesepakatan MRA RI-Jepang contoh nyata penerapan Perjanjian Paris
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Airlangga hadiri peluncuran Global Clean Power Alliance di Brasil
- 20 November 2024
RI-Kanada agendakan percepatan kesepakatan perdagangan ICA-CEPA
- 7 November 2024
JETP contoh skema transisi energi Indonesia di East Asia Forum 2024
- 20 September 2024
ADB harap pemerintahan Prabowo lanjutkan kemitraan transisi energi
- 19 September 2024
Rekomendasi lain
Sayyidul Istighfar: Bacaan, arti, dan manfaatnya
- 30 Juli 2024
Mengenal pakaian adat Jawa Tengah dan filosofinya
- 27 Agustus 2024
Profil Rudy Mas’ud, bakal calon gubernur Kaltim di Pilkada 2024
- 4 September 2024
Sosok Budiman Sudjatmiko yang dipanggil Prabowo ke Kertanegara
- 17 Oktober 2024
Lirik lagu legendaris Radiohead – “Creep”
- 26 Agustus 2024
Profil Vasko Ruseimy, calon wakil gubernur Sumatera Barat 2024
- 4 September 2024
Apa itu DWP? Festival musik elektronik yang tengah jadi sorotan
- 25 Desember 2024