Dedi Mulyadi bertemu dengan Menteri ATR/BPN telusuri pagar laut Bekasi

Dedi Mulyadi bertemu dengan Menteri ATR/BPN telusuri pagar laut Bekasi

  • Rabu, 22 Januari 2025 22:06 WIB
Dedi Mulyadi bertemu dengan Menteri ATR/BPN telusuri pagar laut Bekasi
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin bersama Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi memberikan keterangan di Gedung Pakuan Bandung, Selasa (22/1/2025). ANTARA/Ricky Prayoga

Bandung (ANTARA) – Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi mengungkapkan dirinya akan segera bertemu dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Nusron Wahid untuk menelusuri asal muasal sertifikat di pagar laut Bekasi.

“Untuk updatenya nanti saya akan bertemu dengan menteri ATR/BPN menelusuri asal muasal akhirnya sertifikat keluar,” kata Dedi di Gedung Pakuan Bandung, Rabu.

Pun demikian, Dedi memiliki dugaan bahwa lahan tersebut mengalami alih fungsi dari awalnya merupakan tambak, namun tidak terurus ditambah tergenang oleh air laut yang naik.

“Menurut saya sudah kebaca ya, itu kan dulu pasti di situ adalah bekas tambak. Waktu tambak itu tanggul rob-nya seperti mangrovenya pasti dibabat, kemudian cemaranya pasti dibabat, kelapanya pasti dibabat, setelah tambak itu enggak diurus kemudian abrasi dan jadi laut,” kata Dedi.

Lebih lanjut, Dedi juga mengatakan bahwa fenomena serupa sebelumnya pernah terjadi di Kabupaten Karawang.

“Dulu di Karawang tuh ada satu RW hilang dan kemudian jadi laut. Nah pada waktu tambak itu selesai, itu penggarapnya biasanya jual garapan. Kemudian garapannya dibeli, dan disertifikatkan. Itu sudah modelnya begitu,” katanya.

Baca juga: Komisi IV komitmen terus awasi penyelesaian pagar laut usai dibongkar

Baca juga: Mentri ATR: Temukan penerbitan 266 SHGB pagar laut di Tangerang

Alih fungsi hingga muncul sertifikat, kata Dedi, bukan hanya terjadi di pesisir, tapi juga sering terjadi di kawasan hutan atau pegunungan, namun tanpa penyelesaian konkret.

“Semisal petani dikasih tanah garapan di gunung, tanah garapan dibebasin jadi sertifikat. Ini terjadi dan kemudian apa sikapnya,” ucap dia.

Dedi mengatakan pihaknya akan melakukan kajian lebih lanjut terkait pagar laut di Bekasi, yang akan diselaraskan jika arah kebijakan dari Dinas Kelautan adalah membangun dermaga di kawasan tersebut.

“Enggak usah minta swasta kalau cuma Rp250 miliar sudah dibangun aja di tahun 2026 untuk dermaga oleh Pemprov. Kemudian nanti lihat itu kan ada perjanjian berapa tahun,” ucapnya.

Dedi menyebutkan bahwa dalam pembangunan dermaga, sudah ada sumbangan Rp2,6 miliar ke kas daerah.

“Nanti kita lihat kalau perjanjian itu bertentangan dengan kepentingan umum, bertentangan dengan asas-asas kepatutan asas-asas keadilan apa tidak. Kalau ada, tidak salahnya kita evaluasi,” tuturnya menambahkan.

Baca juga: DKP Banten nyatakan pemagaran laut di Tangerang ilegal

Baca juga: KKP: Hasil investigasi ATR jadi modal ungkap pemilik pagar laut

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Palestina sambut baik rencana Prancis akui kedaulatan negaranya

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Palestina sambut baik rencana Prancis akui kedaulatan negaranya Jumat, 11 April 2025 08:57 WIB waktu baca 2 menit…

    Google Cloud soroti kemajuan pelanggan di Asia Tenggara pada Next 2025

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Google Cloud soroti kemajuan pelanggan di Asia Tenggara pada Next 2025 Jumat, 11 April 2025 08:57 WIB waktu…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *