
Balita hingga lansia bisa alami infeksi paru terkena virus HMPV
- Rabu, 22 Januari 2025 09:05 WIB

Tangerang (ANTARA) – Dokter Spesialis Paru & Pernafasan Eka Hospital Depok dr. Gatut Priyonugroho mengatakan kelompok rentan seperti bayi dan lansia bisa mengalami infeksi paru – paru atau Pneumonia jika terkena virus Human Metapneumovirus (HMPV).
“Pada kasus parah bisa menyebabkan Pneumonia atau bronkiolitis, terutama pada kelompok rentan seperti bayi, lansia, dan individu dengan sistem imun yang lemah,” kata dr. Gatut Priyonugroho di Tangerang Rabu.
Ia menjelaskan HMPV adalah virus yang menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan dan menyerang orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. HMPV pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001.
Virus ini umumnya menyerang saluran pernapasan atas dan bawah, menyebabkan berbagai tingkat keparahan penyakit mulai dari gejala ringan hingga infeksi yang lebih serius.
“Individu dengan penyakit kronis seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) rentan terkena infeksi HMPV, termasuk balita sehingga perlu kewaspadaan,” katanya.
Gejala HMPV dapat bervariasi tergantung pada usia dan kondisi kesehatan seseorang. Pada umumnya meliputi Pilek, batuk, hidung tersumbat, dan sakit tenggorokan. Lalu ada juga demam, sesak napas, mengi, dan kelelahan.
Sementara itu cara penularan HMPV melalui droplet udara yakni ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Kontak langsung seperti menyentuh tangan, wajah, atau benda yang terkontaminasi virus.
“Penularan juga bisa dari permukaan yang terkontaminasi karena Virus dapat bertahan di permukaan benda selama beberapa jam,” ujarnya.
Adapun diagnosis HMPV dapat dilakukan melalui pemeriksaan klinis dan konfirmasi laboratorium. Metode yang sering digunakan adalah Tes PCR, Tes serologi untuk mengidentifikasi antibodi terhadap HMPV.
“Hingga saat ini, belum ada obat khusus atau vaksin untuk HMPV. Pengobatan yang ada berfokus pada meredakan gejala, seperti menggunakan obat penurun demam seperti paracetamol, memastikan hidrasi yang cukup. Menggunakan alat bantu pernapasan jika diperlukan, terutama pada kasus parah” ujarnya.
Langkah pencegahan terbaik untuk mengurangi risiko penularan HMPV seperti nencuci tangan selama minimal 20 detik. Menjaga jarak, menggunakan masker, membersihkam permukaan dengan disinfektan.
“Meski gejalanya umumnya ringan, virus ini dapat menyebabkan komplikasi serius pada kelompok rentan. Dengan menjaga kebersihan dan menerapkan langkah pencegahan yang tepat, risiko infeksi HMPV dapat diminimalkan,” katanya.
Baca juga: Wamenkes minta masyarakat tidak terlalu khawatirkan HMPV
Baca juga: Ahli BRIN sebut masyarakat belum memerlukan vaksin untuk mencegah HMPV
Baca juga: Pemkot Surakarta edukasi warga untuk antisipasi HMPV
Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Pemkot Surakarta edukasi warga untuk antisipasi HMPV
- Kemarin 17:31
Wamenkes minta masyarakat tidak terlalu khawatirkan HMPV
- 17 Januari 2025
Sudin Kesehatan Jakbar gencarkan sosialisasi mencegah HMPV
- 14 Januari 2025
Rekomendasi lain
Lirik lagu Dewa 19 – “Separuh Nafas”
- 9 Agustus 2024
Lirik lagu Panbers – “Gereja Tua”, populer dari 1970 hingga kini
- 2 September 2024
Kenapa makan daging babi haram dalam Islam?
- 17 September 2024
Rincian tabel pinjaman BRI KUR dan Non KUR terbaru 2024
- 3 Desember 2024
Surat Yasin lengkap: arab, latin, beserta artinya
- 24 Juli 2024
Pandangan Islam terkait orang yang tidak membayar utang
- 18 September 2024
Mengenal sosok tujuh Pahlawan Revolusi
- 24 September 2024
Tata cara shalat istikharah
- 27 Juli 2024