Kreator konten TikTok di AS buat perpisahan emosional jelang penutupan
- Senin, 20 Januari 2025 11:04 WIB
Sacramento, AS (ANTARA) – Aplikasi TikTok telah dihapus dari toko-toko aplikasi (app store) terkemuka di Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (18/1) malam waktu setempat.
Untuk mengantisipasi larangan TikTok di AS, para kreator konten telah membanjiri platform tersebut dengan berbagai ucapan selamat tinggal yang sangat emosional, penghormatan yang sarat nostalgia, dan ungkapan-ungkapan kekhawatiran atas hilangnya sebuah ruang yang telah membentuk budaya daring dan awal perjalanan karier mereka.
Unggahan emosional seperti yang dibagikan oleh Emily Senn, seorang penyanyi yang memiliki 347.600 pengikut, menyuarakan ketidakpastian yang dihadapi para kreator konten.
“Saya tidak akan pernah memercayai kalian (pemerintah AS) lagi karena kalian begitu saja mengambil pendapatan dan mata pencaharian jutaan orang, dan siapa yang melakukan hal seperti itu?” keluhnya dalam sebuah unggahan di TikTok yang menjadi viral.
Respons emosionalnya mencerminkan kegelisahan di antara para kreator konten yang membangun karier dan komunitas mereka di platform tersebut. Bagi sebagian orang, TikTok lebih dari sekadar hiburan.
Penyanyi Charlie Puth menciptakan suasana melankolis dengan membawakan lagu populernya “See You Again”, yang identik dengan perpisahan.
Penyanyi lainnya, Victoria Paris, yang memiliki 1,9 juta pengikut, sangat menyesalkan penutupan tersebut yang terjadi tepat sebelum mencapai tonggak pencapaian. “Semuanya terasa sangat menyakitkan … Saya hanya butuh 10.000 pengikut lagi untuk mencapai 2 juta,” ungkap dia kepada para pengikutnya dalam sebuah unggahan beberapa jam yang lalu.
Sementara itu, penyanyi Doechii memberikan harapan dan mengingatkan para pengikutnya dalam sebuah unggahan di TikTok, “Kami selamat dari Vine, Anda juga akan selamat.” Vine merupakan aplikasi media sosial populer yang ditutup pada 2017 karena banyaknya tantangan dalam monetisasi dan mempertahankan para kreator konten.
“Saya akan hadir di platform berikutnya. Saya sudah ada di RedNote, jadi kalian bisa menemui saya di sana,” ujar Doechii.
RedNote, sebuah aplikasi media sosial asal China, telah muncul sebagai alternatif yang populer bagi para pengguna TikTok.
Banyak kreator konten, termasuk Doechii, yang mengajak para pengikutnya untuk bergabung dengan mereka di platform tersebut.
TikTok pada Jumat (17/1) memperingatkan bahwa mereka akan “tutup pada 19 Januari” tanpa jaminan dari pemerintahan Joe Biden. Pihak pemerintahan menyebutkan dalam sebuah pernyataan bahwa keputusan tersebut akan berada di tangan presiden terpilih Donald Trump.
Pada Sabtu yang sama, Trump mengatakan kepada NBC News bahwa dia “kemungkinan besar” akan memberikan TikTok penangguhan hukuman selama 90 hari dari potensi larangan setelah dirinya dilantik pada Senin (20/1).
Seiring ketidaktersediaan TikTok untuk sementara waktu di AS, para kreator konten dan pengguna lain terus membagikan pesan perpisahan, mengingat kembali bagaimana platform tersebut telah membangun ikatan komunitas.
Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Pengrajin lestarikan keahlian membuat tembikar di pedesaan Mesir
- 23 Desember 2024
Balita malanutrisi berisiko meninggal di Yaman yang dilanda perang
- 17 Desember 2024
Korban ranjau di Afghanistan serukan perdamaian
- 3 Desember 2024
Pulang ke rumah masih jadi impian bagi pengungsi Lebanon
- 2 Desember 2024
Hujan dan musim dingin perparah derita pengungsi Palestina di Gaza
- 29 November 2024
Rekomendasi lain
10 Fakultas Kedokteran terbaik di Indonesia
- 20 Agustus 2024
Surat Al Fatihah: Arab, Latin beserta makna dan keutamaannya
- 6 Agustus 2024
Lirik lagu “End of The Road” dari Boyz II Men
- 25 Agustus 2024
Menurut LHKPN, segini jumlah kekayaan Agustiar Sabran Cagub Kalteng
- 23 November 2024
Apa itu mata uang BRICS dan tujuannya?
- 26 Oktober 2024
Lirik lagu “Akhirnya Ku Menemukanmu” – Naff
- 4 September 2024
Biaya membuat paspor
- 10 Juli 2024
Tulisan Husnul Khotimah yang benar, Arab dan artinya
- 19 Agustus 2024