BPS catat kemiskinan Bali terendah meski masih ada miskin ekstem

BPS catat kemiskinan Bali terendah meski masih ada miskin ekstem

  • Senin, 20 Januari 2025 00:08 WIB
BPS catat kemiskinan Bali terendah meski masih ada miskin ekstem
Plt Kepala BPS Bali Kadek Agus di Denpasar. ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari/am.

Denpasar (ANTARA) – Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bali Kadek Agus Wirawan mengatakan, Bali berhasil mencatatkan diri sebagai provinsi dengan angka kemiskinan terendah di Indonesia.

Di Denpasar, Minggu, Kadek Agus menyampaikan bahwa hanya 3,8 persen penduduk Bali yang tercatat masuk angka kemiskinan dan angka ini paling rendah secara nasional pada September 2024, meski masih menyisakan angka kemiskinan ekstem.

“Pernah jadi miskin terendah juga pada September 2019 pada angka 3,61 persen, tapi kemiskinan ekstrem masih ada terakhir kondisi Maret 2024 sebesar 0,23 persen,” kata Kadek Agus.

Meski demikian BPS Bali melihat tren positif dimana predikat provinsi dengan kemiskinan terendah ini diraih Bali berturut-turut sejak 2023, sementara selama COVID-19 ekonomi penduduk Bali terpuruk.

“September 2024 angka kemiskinan nasional tercatat 8,57 persen, dibanding 38 provinsi, persentase penduduk miskin di Bali terendah menduduki paling kecil sedangkan yang tertinggi Papua Pegununungan 29,66 persen,” ujar Kadek Agus.

Sebelumnya pada penghitungan Maret 2024 angka kemiskinan Bali 4 persen, dan pada Maret 2023 4,25 persen, sehingga selain konsisten terendah juga mengalami penurunan jumlah masyarakat miskin.

“September 2024 kemiskinan turun 0,20 persen dibandingkan kondisi Maret 2024, jumlah penduduk miskin di Bali 176,21 ribu orang, jadi turun 8,22 ribu dibanding Maret 2024 yang sebesar 184,43 ribu orang,” ujarnya.

BPS Bali mencatat untuk garis kemiskinannya, pada September 2024 garis kemiskinan Bali sebesar Rp580.306 per kapita per bulan, dimana komoditas makanan paling berpengaruh adalah beras, daging ayam, rokok, telur ayam, dan kue basah.

Untuk komoditas non-makanan paling berpengaruh adalah perumahan, bensin, upacara agama, listrik, dan pendidikan.

Baca juga: BPS memastikan ekonomi Bali sudah pulih dilihat dari pariwisatanya

Baca juga: World Bank luncurkan laporan “Indonesia Poverty Assesment”

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Kapolda dan Gubernur Banten Tinjau Korban Terdampak Banjir Padarincang Serang

    Jakarta – Kapolda Banten Irjen Hengki bersama Gubernur Banten Andra Soni meninjau langsung warga yang terdampak banjir di wilayah Padarincang, Kabupaten Serang. Kunjungan tersebut merupakan bentuk kepedulian dan respons cepat…

    Menu MBG Kacang dan Keripik Tempe di Ciseeng Bogor Jadi Sorotan

    Kabupaten Bogor – Menu makan bergizi gratis (MBG) di SMP daerah Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar), ramai dibahas di media sosial (medsos). Warganet menyoroti keripik tempe hingga kacang tanah…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *