Lima karya budaya Sukabumi ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda

Lima karya budaya Sukabumi ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda

  • Sabtu, 18 Januari 2025 02:21 WIB
Lima karya budaya Sukabumi ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda
Sidang penetapan lima karya budaya dari Kabupaten Sukabumi sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) oleh Pemprov Jabar beberapa waktu lalu. ANTARA/Aditya A Rohman

Sukabumi, Jabar (ANTARA) – Lima karya budaya dari Kabupaten Sukabumi ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) Jawa Barat (Jabar) pada 2025 oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar

“Lima karya budaya tersebut berasal dari Kasepuhan Adat Banten Kabupaten Sukabumi,” kata Sekretaris Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Sukabumi Yanti Irianti, di Sukabumi, Jumat.

Adapun lima karya budaya yang ditetapkan sebagai WBTB Jabar, yakni Gula Kawung, Sangu Kabuli, Mulasara Nu Ngalahirkeun, Tradisi Ngadegkeun Bumi, dan Mapag Lisung Anyar.

Baca juga: Disparbud Garut: Endog Lewo jadi WBTB dongkrak perekonomian daerah

Karya budaya yang berasal dari Kasepuhan Adat ini seperti Gula Kawung merupakan tradisi pembuatan gula merah yang memiliki nilai budaya dan sejarah, Sangu Kabuli adalah ritual penyambutan tamu agung dengan prosesi adat.

Kemudian Mulasara Nu Ngalahirkeun merupakan tradisi upacara adat kelahiran bayi dan tradisi Ngadegkeun Bumi yaitu ritual pembangunan dan pengukuhan tanah serta Mapag Lisung Anyar merupakan tradisi permainan rakyat.

Baca juga: Disbudpar Cianjur gencarkan promosi manisan sebagai WBTB

Menurut Yanti, penetapan lima karya budaya oleh Pemprov Jabar tersebut merupakan komitmen Pemkab Sukabumi berkomitmen dalam upaya melestarikan budaya melalui pelindungan, pemanfaatan dan pengembangan.

“Agar bisa ditetapkan sebagai WBTB, kami mendaftarkan sejumlah kebudayaan asli Kabupaten Sukabumi ke Pemprov Jabar untuk dilakukan verifikasi, pendataan serta penelitian dan terakhir sidang untuk menentukan karya budaya yang didaftarkan tersebut layak disebut warisan bangsa atau bukan,” ujarnya.

Yanti mengatakan karya budaya ini juga dimanfaatkan serta dikembangkan untuk peningkatan perekonomian masyarakat karena menjadi daya tarik untuk mendatangkan wisatawan.

Baca juga: Disbudpar Kota Cirebon usulkan tujuh karya budaya jadi WBTb

Di sisi lain, kesadaran dan partisipasi warga dalam melestarikan karya budaya dan kearifan lokal sangat penting salah satunya memberikan informasi kepada generasi muda agar mereka merasa bangga dengan budaya bangsa seperti yang dilakukan secara turun temurun oleh Kasepuhan Adat.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    DPRD Lombok Tengah dukung pembangunan Sekolah Rakyat

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi DPRD Lombok Tengah dukung pembangunan Sekolah Rakyat Kamis, 10 April 2025 15:09 WIB waktu baca 2 menit Wakil…

    Rusia nyatakan dua diplomat Rumania sebagai persona non grata

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Rusia nyatakan dua diplomat Rumania sebagai persona non grata Kamis, 10 April 2025 15:08 WIB waktu baca 1…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *