WFP butuh 404 juta dolar AS sediakan bantuan pangan di Sudan Selatan
- Minggu, 5 Januari 2025 16:05 WIB
sebanyak 2,5 juta dari 7,7 juta orang diperkirakan akan menghadapi kerawanan pangan darurat, dengan 63.000 di antaranya berada di level bencana.
Juba (ANTARA) – Program Pangan Dunia (WFP) membutuhkan 404 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp16.236) untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan darurat bagi jutaan orang yang terdampak krisis di Sudan Selatan selama enam bulan ke depan.
Dalam laporan terbarunya yang dirilis Kamis (2/1) malam waktu setempat, WFP mengatakan Sudan Selatan sedang menghadapi krisis yang terus mendorong jutaan keluarga ke tingkat kerentanan baru.
Sudan Selatan terus bergulat dengan krisis kemanusiaan berkepanjangan yang ditandai dengan kerawanan pangan dan gizi kronis, menurut laporan tersebut. Konflik yang sedang berlangsung di Sudan juga semakin memperburuk situasi karena mendorong 892.000 orang masuk ke Sudan Selatan pada 30 November 2024.
“Situasi ini dapat memburuk, dengan proyeksi yang menunjukkan 7,7 juta orang akan menghadapi kerawanan pangan akut selama musim paceklik 2025,” menurut WFP.
Menurut laporan itu, sebanyak 2,5 juta dari 7,7 juta orang diperkirakan akan menghadapi kerawanan pangan darurat, dengan 63.000 di antaranya berada di level bencana.
WFP juga menuturkan sebanyak 2,1 juta anak berusia enam hingga 59 bulan dan 1,1 juta wanita hamil serta menyusui kemungkinan menderita malanutrisi akut
Pada Desember 2024, WFP menyerukan kepada para donatur agar menyediakan dana awal untuk operasi 2025 guna memungkinkan penentuan distribusi pasokan makanan serta mencegah membengkaknya biaya operasional dan kelaparan sepanjang 2025. WFP menyebutkan pihaknya telah mendistribusikan lebih dari 13.000 metrik ton makanan dan 4,6 juta dolar AS dalam bentuk bantuan tunai kepada 1,6 juta orang pada November 2024 atau mencapai 92 persen dari targetnya untuk bulan tersebut.
Sejak Januari 2024, WFP telah membantu 4,2 juta orang. Pada 11 Desember 2024, organisasi tersebut meluncurkan Strategi Ketahanan Sudan Selatan (South Sudan Resilience Strategy) untuk mendukung masyarakat marginal yang terdampak kerawanan pangan, konflik, dan guncangan iklim.
Strategi ini mengintegrasikan berbagai aktivitas pembangunan ketahanan ke dalam program distribusi pangan, yang secara bertahap beralih ke arah dukungan mata pencaharian yang komprehensif, pengurangan risiko bencana, dukungan gizi, dan program pemberian makanan di sekolah.
Pewarta: Xinhua
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Sekjen PBB “murka” soal pembunuhan anggota WFP di Sudan
- 21 Desember 2024
Tiga staf badan PBB tewas dalam serangan di Sudan
- 21 Desember 2024
PBB: Konflik paksa lebih 880.000 orang mengungsi di Lebanon
- 22 November 2024
Program Pangan PBB pertegas dukungan untuk makan bergizi gratis
- 12 November 2024
FAO peringatkan kerawanan pangan akut akan memburuk di 22 negara
- 2 November 2024
WFP: 250.000 warga Afghanistan terima bantuan dari China
- 18 Oktober 2024
WFP: Tak sampai dua pekan, persediaan makanan di Gaza akan habis
- 17 Oktober 2024
WFP peringatkan ancaman kelaparan di Gaza jelang musim dingin
- 11 Oktober 2024
Rekomendasi lain
Kekayaan Cagub Sumatra Utara Edy Rahmayadi berdasarkan LHKPN
- 18 November 2024
Lirik lagu “Tanah Airku” karya Ibu Sud
- 5 Agustus 2024
Kisah Mayor Teddy: Dari ajudan hingga sekretaris kabinet
- 21 Oktober 2024
Daftar aplikasi investasi saham terdaftar dan diawasi OJK
- 8 Agustus 2024
Ide hadiah Hari Ibu yang bikin Ibu merasa istimewa dan dihargai
- 19 Desember 2024