Pemkab Sumenep kerahkan 39 petugas atasi penyakit sapi misterius

Pemkab Sumenep kerahkan 39 petugas atasi penyakit sapi misterius

  • Jumat, 3 Januari 2025 22:05 WIB
Pemkab Sumenep kerahkan 39 petugas atasi penyakit sapi misterius
Suasana di salah satu pasar sapi di Sumenep, Jawa Timur. ANTARA/HO-Pemkab Sumenep

sapi yang sakit mengalami beberapa gejala, di antaranya, demam tinggi dan kembung

Sumenep (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur mengerahkan sedikitnya 39 orang petugas guna mengatasi penyakit sapi misterius yang menyerang sapi milik warga akhir-akhir ini.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep Chainur Rasyid di Sumenep, Jumat menjelaskan, mereka bertugas selama 24 jam dengan mendatangi langsung rumah-rumah peternak.

“Langkah ini kami lakukan untuk menekan banyaknya sapi yang mati misterius,” katanya.

Para petugas yang terdiri dari mantri dan dokter hewan ini, sambung dia, bertugas melakukan pemeriksaan, melakukan vaksinasi dan pemberian vitamin.

Rasyid menuturkan, hingga 3 Januari 2024 ini, sudah ada sebanyak 150 ekor sapi milik warga yang dilaporkan terserang penyakit misterius ini, tersebar di Kecamatan Pasongsongan, Batuputih, Manding, dan Kecamatan Rubaru.

“Umumnya, sapi yang sakit mengalami beberapa gejala, di antaranya, demam tinggi dan kembung,” katanya.

Baca juga: Puluhan Sapi di Sumenep Mati Keracunan Tanaman Mindi

Baca juga: DKPP Sumenep temukan 17 ekor sapi sakit bergejala seperti PMK

Ia menjelaskan, hasil serap informasi petugas lapangan dengan para pemilik sapi menyebutkan, bahwa sapi-sapi yang sakit misterius dan sebagian mati setelah makan rumput muda yang diduga mengandung gas.

“Karena itu, untuk sementara, kami sarankan agar rumput-rumput itu hendaknya dikeringkan dulu,” katanya.

Selain itu, sambung dia, yang juga tidak kalah pentingnya adalah menjaga kebersihan kandang sapi dengan cara agar peternak rutin menyemprotkan disinfektan.

Kepala DKPP Sumenep Chainur Rasyid lebih lanjut mengaku, telah melaporkan kejadian tersebut ke Pemprov Jatim melalui Dinas Peternakan agar menjadi perhatian dan mendapatkan penanganan secepatnya.

Baca juga: Empat sapi di Ponorogo mati mendadak diduga PMK

Baca juga: BRIN jelaskan virus diare padaBaca juga: Kementan imbau perketat pengawasan ternak cegah penyakit Jembrana sapi dan potensi penularan ke manusia

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Xi Jinping lakukan kunjungan kenegaraan ke Asia Tenggara pekan depan

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Xi Jinping lakukan kunjungan kenegaraan ke Asia Tenggara pekan depan Jumat, 11 April 2025 17:08 WIB waktu baca…

    Dokter: Teknologi bayi tabung Indonesia tidak kalah dengan negara maju

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Dokter: Teknologi bayi tabung Indonesia tidak kalah dengan negara maju Jumat, 11 April 2025 17:07 WIB waktu baca…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *