
Indonesia bukukan banyak investasi baru dari China
- Senin, 23 Desember 2024 19:07 WIB

Beijing (ANTARA) – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI Rosan Perkasa Roeslani mengunjungi pabrik dua raksasa mobil listrik di China, yakni BYD dan Geely, untuk membahas rencana pembangunan pabrik mereka di Indonesia.
Khususnya dalam kunjungan ke pabrik Geely, delegasi Rosan turut membahas peluang pengembangan kendaraan berbahan bakar metanol. Geely telah mengumumkan akan masuk ke pasar Indonesia dalam waktu dekat.
“Kami melihat bahwa di Indonesia, potensi pengembangan mobil berbahan bakar metanol sangatbesar karena Indonesia adalah produsen kelapa sawit terbesar di dunia, dan kita tahu bahwa metanol itu salah satunya dapat dihasilkan dari sawit,” ungkap Rosan sebagaimana dikutip dari keterangan resminya.
Komitmen investasi baru senilai 7,46 miliar dolar AS itu berasal dari empat perusahaan. Pertama, Hongshi Holding Group berencana menginvestasikan 5 miliar dolar AS secara bertahap dalam proyek pengembangan kawasan industri, yang akan memproduksi silikon, polisilikon (bahan baku panel surya), baterai beserta komponennya, dan PLTU berkapasitas 2 GW.
Kedua, Jushi Group, sebuah produsen serat kaca (fiberglass), berencana menggelontorkan investasi sebesar 1 miliar dolar AS untuk tahap awal. Jushi melihat peluang meningkatnya permintaan serat kaca sebagai alternatif atap rumah, yang sejalan dengan program pemerintah Indonesia yang ingin membangun lebih banyak perumahan. Perusahaan itu juga terbuka untuk berinvestasi di sektor lainnya, termasuk pertanian dan energi baru.
Ketiga, Wankai New Materials, bagian dari Zhink Group, juga menyampaikan komitmen untuk berinvestasi sebesar 1 miliar dolar AS di sektor petrokimia, terutama produksi polietilena tereftalat (PET). Investasi ini akan dilakukan dalam tiga tahap.
Keempat, Zhuhai Hongwan Ocean Fisheries, sebuah perusahaan di sektor perikanan, menyampaikan rencana investasi senilai 460 juta dolar AS dalam pengembangan sektor perikanan di Indonesia bagian timur.
Selain itu, Rosan juga bertemu dengan Huayou Holding Group, salah satu perusahaan China yang memiliki sejumlah proyek smelter nikel di Indonesia. Dalam pertemuan itu, pemerintah meminta Huayou membangun pusat penelitian dan pengembangan (litbang) di Indonesia.
Rombongan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM RI juga menggelar pertemuan dengan China Energy Engineering Corporation (CEEC) untuk membahas potensi investasi di sektor sumber daya angin lepas pantai.
Rosan juga melangsungkan pertemuan dengan raksasa badan usaha China, CITIC, guna mendiskusikan peluang kerja sama di berbagai program pemerintah, termasuk di sektor perumahan, pangan, dan ketahanan energi.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024
Komentar
Berita Terkait
IHSG Senin dibuka menguat 82,61 poin
- 9 jam lalu
Menjaring lebih banyak investor asal China
- 20 jam lalu
Menteri Rosan sebut potensi investasi baru dari China tinggi
- 20 Desember 2024
Rekomendasi lain
Berapa biaya hidup di Australia?
- 7 Oktober 2024
Doa pelunas hutang yang diajarkan Rasulullah
- 17 Juli 2024
Cara menjaga battery health ponsel tidak cepat turun
- 16 Juli 2024
Cara praktis membuat akun m-banking BCA
- 26 September 2024
Kekayaan Cagub Sumatra Utara Edy Rahmayadi berdasarkan LHKPN
- 18 November 2024
Drakor terbaru 2024 yang tayang di Netflix
- 13 Agustus 2024
Lirik lagu “End of The Road” dari Boyz II Men
- 25 Agustus 2024
Daftar 15 gunung api yang populer di Indonesia
- 10 Juli 2024
Begini cara transfer saldo GoPay ke DANA dan sebaliknya
- 9 Agustus 2024