Kemlu RI: KBRI Damaskus tetap aman meski sempat terdampak serangan

Kemlu RI: KBRI Damaskus tetap aman meski sempat terdampak serangan

  • Minggu, 8 Desember 2024 23:06 WIB
Kemlu RI: KBRI Damaskus tetap aman meski sempat terdampak serangan
Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI, Judha Nugraha. (ANTARA/Azmi Samsul Maarif/am.)

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus masih dalam kondisi aman meski sempat terdampak serangan di tengah keruntuhan rezim Bashar Al-Assad akibat serangan kelompok oposisi.

“Terdapat peluru nyasar yang mengenai atap gedung KBRI dan tembus hingga ruang rapat, namun tidak ada WNI yang terluka,” demikian menurut Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha melalui pernyataan tertulis, Minggu.

Dari 1.162 WNI yang tercatat masih bertahan di Suriah, terdapat 19 WNI pekerja migran saat ini berada di shelter KBRI Damaskus, kata Judha.

Direktur PWNI Kemlu mengatakan, pertempuran di Damaskus yang memanas mulai Minggu pagi mulai mereda setelah Assad dipastikan melarikan diri keluar Damaskus.

Namun, situasi keamanan masih sangat dinamis, terlebih karena sempat terjadi ledakan besar di sekitar Damaskus yang diduga berasal dari serangan udara pasukan Israel, kata dia.

KBRI Damaskus sebelumnya memastikan bahwa semua WNI di Suriah ada dalam kondisi aman di tengah eskalasi perang saudara yang mencapai Ibu Kota Suriah. WNI di Suriah diimbau untuk senantiasa tenang, tidak bepergian dari rumah untuk sementara, dan tetap menjaga komunikasi dengan Perwakilan RI.

KBRI Damaskus juga telah menetapkan Siaga 1, status keamanan tertinggi, untuk seluruh wilayah Suriah menyusul eskalasi peperangan yang terjadi. Sebelumnya, Siaga 1 hanya diterapkan pada beberapa wilayah seperti Aleppo dan Hama.

Rezim Bashar Al-Assad di Suriah dipastikan jatuh pada Minggu setelah pasukan militer rezimnya kehilangan kendali atas Kota Damaskus yang diserbu pasukan oposisi bersenjata sejak Sabtu.

Pertempuran di Damaskus menjadi babak akhir dari perang saudara Suriah yang berlangsung sejak 2011. Eskalasi pertempuran antara pasukan rezim dengan kelompok oposisi pecah pada 27 November lalu dari kawasan pedesaan di barat Aleppo di Suriah utara.

Cepatnya pergerakan kelompok oposisi mengejutkan pasukan militer Suriah, dan rezim Al-Assad pun kehilangan kendali terhadap satu per satu wilayah di negara itu, dimulai dari Idlib, Aleppo pada 30 November, dan Hama pada 5 Desember.

Baca juga: Rusia: Bashar Al-Assad mengundurkan diri, putuskan keluar dari Suriah

Baca juga: RI dorong transisi pemerintah Suriah yang inklusif usai jatuhnya Assad

Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2024

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Dasco belum pastikan PDIP masuk kabinet usai Prabowo-Megawati bertemu

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Dasco belum pastikan PDIP masuk kabinet usai Prabowo-Megawati bertemu Selasa, 8 April 2025 23:08 WIB waktu baca 2…

    Atasi kemacetan, empat ruas jalan di Jakbar bakal diperlebar

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Atasi kemacetan, empat ruas jalan di Jakbar bakal diperlebar Selasa, 8 April 2025 23:06 WIB waktu baca 2…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *