
Rupiah menguat didukung sinyal pemangkasan FFR
- Kamis, 5 Desember 2024 10:05 WIB

Jakarta (ANTARA) – Pengamat pasar uang Ariston Tjendra memproyeksikan nilai tukar rupiah menguat pada perdagangan Kamis didukung sinyal pemangkasan lanjutan suku bunga kebijakan Amerika Serikat (AS) Fed Funds Rate (FFR).
Pada awal perdagangan Kamis, rupiah meningkat 21 poin atau 0,13 persen menjadi Rp15.916 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.937 per dolar AS.
“Pernyataan Gubernur The Fed semalam yang memberi sinyal pemangkasan lanjutan bisa mendorong penguatan rupiah hari ini terhadap dolar AS,” kata Ariston saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.
Penguatan rupiah juga dipengaruhi oleh sentimen pasar terhadap risiko di pasar keuangan cukup positif kemarin di mana indeks saham menguat dan pagi ini Nikkei dan Hangseng juga menguat.
Tapi di sisi lain, indeks dolar AS tidak bergerak jauh pagi ini masih di kisaran 106,30-an seperti pagi kemarin. Hal itu menunjukkan bahwa pasar masih mewaspadai potensi penguatan dolar AS ke depan.
Menurut Ariston, faktor pendukung penguatan dolar AS masih belum hilang seperti rencana kebijakan tarif Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump, kondisi ekonomi AS yang masih bagus dan situasi konflik di beberapa tempat.
Hari ini peluang penguatan rupiah terbatas ke area Rp15.900 per dolar AS, dengan potensi pelemahan ke arah Rp15.950 per dolar AS.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024
Komentar
Berita Terkait
Rupiah menguat di tengah aksi profit-taking investor
- 28 November 2024
Rupiah menguat jelang keputusan suku bunga BI-Rate
- 20 November 2024
Rupiah menguat dipengaruhi ekspektasi pemangkasan suku bunga AS
- 19 November 2024
Rupiah Rabu menguat 17 poin menjadi Rp15.765 per dolar AS
- 13 November 2024
Rupiah menguat setelah pemangkasan suku bunga Fed
- 11 November 2024
Analis: Rupiah menguat pasca The Fed beri pernyataan “dovish”
- 8 November 2024
Rupiah pada Jumat pagi menguat jadi Rp15.634 per dolar AS
- 8 November 2024
Rupiah menguat menjelang rilis hasil pertemuan FOMC AS
- 7 November 2024