
Bahaya bahan kimia Pthalates terkandung dalam kosmetik bagi tubuh
- Kamis, 5 Desember 2024 07:01 WIB

Jakarta (ANTARA) – Bahan kimia Pthalates secara umum ditemukan dalam beberapa produk riasan sehari-hari dan secara bertahap bisa masuk ke dalam tubuh anda baik melalui olesan tabir surya (sunscreen), menyeprotkan hairspray atau parfum.
Dilaporkan Medical Daily pada Rabu (4/12), Phthalates adalah bahan kimia tidak berwarna dan tidak berbau yang sering disebut plasticizer yang digunakan dalam kosmetik dan produk perawatan pribadi.
Jenis ftalat yang paling umum meliputi dibutylphthalate (DBP), yang digunakan dalam cat kuku untuk mengurangi keretakan, dimethylphthalate (DMP) dalam semprotan rambut untuk membuat lapisan yang fleksibel, dan diethylphthalate (DEP) sebagai pelarut dan fiksatif dalam wewangian.
Baca juga: Waspadai produk perawatan kulit dijual “online”
Baca juga: Bahaya steroid dalam produk kosmetik
Meskipun DBP dan DMP jarang digunakan, DEP masih umum ditemukan dalam kosmetik, menurut perkiraan FDA.
Efek Potensial dari Phthalates
Phthalates adalah zat kimia pengganggu endokrin yang dapat memengaruhi hormon, yang berdampak pada perkembangan dan kesuburan. Kadar ftalat yang lebih tinggi dikaitkan dengan konsentrasi dan motilitas sperma yang lebih rendah pada pria, sementara anak perempuan yang terpapar ftalat dalam kadar yang lebih tinggi dapat mengalami pubertas dini.
Penelitian telah menunjukkan bahwa wanita hamil dengan kadar ftalat yang lebih tinggi dalam urin mereka lebih mungkin mengalami kelahiran prematur.
Para peneliti juga mencatat bahwa keturunan yang terpapar ftalat prenatal mungkin berisiko memiliki skor yang lebih rendah pada indeks perkembangan mental dan psikomotorik pada usia enam bulan.
Selain kesehatan dan perkembangan reproduksi, paparan ftalat secara teratur dapat membahayakan berbagai sistem organ dan memengaruhi umur panjang.
Penelitian telah menunjukkan hubungan antara paparan ftalat tingkat tinggi dengan kematian dini pada orang dewasa yang lebih tua.
Penelitian telah menunjukkan bahwa tidak semua bentuk ftalat bersifat karsinogenik, namun, paparan terhadap jenis tertentu dapat meningkatkan risiko kanker payudara reseptor estrogen positif.
Cara mengurangi paparan haria
Berdasarkan peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat, perusahaan harus mencantumkan pada label jika produk mereka mengandung ftalat.
Jadi memeriksa label dan menghindari produk perawatan pribadi yang mengandung ftalat dapat membantu mengurangi paparan. Namun, kosmetik dan produk perawatan pribadi bukanlah satu-satunya sumber.
Ftalat juga dapat masuk ke tubuh melalui makanan yang dikemas dalam plastik yang mengandung bahan kimia. Menggunakan wadah yang aman untuk microwave dan bebas ftalat dapat mengurangi risiko ini.
Sumber potensial lainnya termasuk karpet, pelapis, penutup dinding, dan pelapis kayu. anda mungkin lebih mungkin terpapar jika anda bekerja di bidang pengecatan, percetakan, atau pemrosesan plastik.
Selain itu, individu dengan kondisi medis seperti penyakit ginjal atau hemofilia mungkin menghadapi paparan yang lebih tinggi, karena dialisis ginjal dan transfusi darah sering kali menggunakan tabung infus dan perlengkapan lain yang terbuat dari ftalat.
Pasien dengan kondisi ini harus meminta perangkat medis bebas ftalat.
Baca juga: Guru Besar IPB ingatkan bahaya karsinogen pada produk kosmetik
Baca juga: Asosiasi ingatkan bahaya kosmetik ilegal jika tidak dinotifikasi BPOM
Penerjemah: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024
Komentar
Berita Terkait
Wamenperin membeberkan potensi dan peluang industri kosmetik RI
- 28 November 2024
BPOM temukan 55 kosmetik berbahaya selama November 2023-Oktober 2024
- 28 November 2024
Kepala BPOM ingatkan “Cek Klik” antisipasi label palsu di kosmetik
- 26 November 2024
Polda Sulsel tetapkan tiga tersangka kosmetik kecantikan berbahaya
- 13 November 2024
Polda Sulsel segera tetapkan tersangka produk kosmetik berbahaya
- 12 November 2024
BPOM cabut izin edar 16 produk kosmetik menyerupai obat dengan jarum
- 12 November 2024