Ukraina ingin wilayah yang dikuasai Rusia kembali lewat diplomasi

Konflik Rusia Ukraina

Ukraina ingin wilayah yang dikuasai Rusia kembali lewat diplomasi

  • Senin, 2 Desember 2024 23:00 WIB
Ukraina ingin wilayah yang dikuasai Rusia kembali lewat diplomasi
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, pada Senin (2/12/2024) menyatakan bahwa Kiev ingin merebut kembali wilayah yang saat ini dikuasai Rusia melalui jalur diplomasi. ANTARA/Anadolu/py

Istanbul (ANTARA) – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, pada Senin menyatakan bahwa Kiev ingin merebut kembali wilayah yang saat ini dikuasai Rusia melalui jalur diplomasi.

“Pasukan kami tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk merebut kembali beberapa wilayah, seperti Krimea. Itu fakta. Kita harus menemukan solusi diplomatik,” ujar Zelenskyy dalam wawancara dengan media berita Jepang.

Ia menambahkan bahwa solusi diplomatik hanya bisa dipertimbangkan jika Kiev yakin bahwa mereka cukup kuat untuk mencegah aksi militer lebih lanjut dari Rusia.

Menegaskan kembali bahwa dukungan dari mitra internasional untuk Kiev “belum cukup,” Zelenskyy mendesak Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) segera mengundang Ukraina ke pembicaraan keanggotaan.

Zelenskyy menyebut perang yang dimulai pada 2022 itu telah memasuki 'periode yang rumit,” sambil mengeklaim bahwa sekitar 12.000 tentara Korea Utara telah dikerahkan ke wilayah perbatasan Rusia di Kursk, yang diserang Ukraina pada Agustus lalu.

Menurutnya, “tak dapat disangkal” bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin akan menggunakan tentara Korea Utara sebagai 'umpan meriam' untuk mengurangi kerugian di pihak Rusia.

Presiden Ukraina juga menyatakan memiliki informasi mengenai korban di antara tentara Korea Utara di garis depan, tetapi tidak memberikan rincian angka yang spesifik.

Zelenskyy mengatakan bahwa Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dan pemerintahan barunya mengetahui posisi Ukraina serta “rencana kemenangan” mereka. Tim Trump disebut sedang mempelajari isi dari rencana tersebut.

“Tetapi tidak akan ada kapitulasi dari pihak Ukraina,” tegas Zelenskyy, seraya menambahkan bahwa ia berharap dapat mengadakan pembicaraan lebih lanjut dengan Trump untuk menjelaskan “beberapa hal secara lebih rinci.”

Konflik antara Rusia dan Ukraina yang dimulai pada 2014 semakin memanas pada Februari 2022 ketika Rusia meluncurkan apa yang disebutnya sebagai “operasi militer khusus.”

Sumber: Anadolu

Baca juga: KBRI Kiev sebut masih ada 72 WNI bertahan di Ukraina
Baca juga: Rusia uji rudal Oreshnik, Zelenskyy minta sistem pertahanan udara baru
Baca juga: Uni Eropa tambahkan dukungan finansial miliaran euro untuk Ukraina

Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

  • Related Posts

    Palestina sambut baik rencana Prancis akui kedaulatan negaranya

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Palestina sambut baik rencana Prancis akui kedaulatan negaranya Jumat, 11 April 2025 08:57 WIB waktu baca 2 menit…

    Google Cloud soroti kemajuan pelanggan di Asia Tenggara pada Next 2025

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Google Cloud soroti kemajuan pelanggan di Asia Tenggara pada Next 2025 Jumat, 11 April 2025 08:57 WIB waktu…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *