
Bulog & komunitas Bali tanam-sulam mangrove di tengah tantangan cuaca
- Sabtu, 23 November 2024 14:05 WIB

Selain mampu menyerap karbon hingga lima kali lebih banyak dibandingkan hutan tropis darat, mangrove juga menjadi habitat penting bagi berbagai spesies laut
Denpasar (ANTARA) – Perum Bulog bersama komunitas di Bali melakukan aksi menanam dan menyulam mangrove sebagai program konservasi lingkungan.
Rosi selaku Koordinator Lapangan Mangrove Ranger Indonesia di Arboretum Mangrove Benoa, Denpasar, Sabtu, mengatakan aksi sosial ini terus dilakukan di tengah tantangan cuaca yang membuat bibit mangrove belakangan mudah mati.
Kedatangan jajaran Perum Bulog membantu komunitas menambah kembali tanaman mangrove, sebab selain membantu tenaga dalam penanaman, mereka juga membawa 570 bibit baru.
“570 bibit itu selama 3 tahun kita lakukan pemantauan, dirawat, dijaga, semua tanaman termasuk yang hari ini. Jika mati kita akan sulam sesuai saat awal,” kata Rosi.
Baca juga: Pemprov Bali perluas kawasan konservasi jadi 10 persen
Dalam kegiatan ini mereka menanam jenis Rhizopora Mucronata, dengan sistem tanam kotak-kotak rumpun berjarak yang masing-masing terisi 150 bibit.
“Tantangannya sangat banyak, kita bisa lihat cuacanya sekarang sangat ekstrem, setahun terakhir mengalami kematian hampir 30 persen, dulunya mungkin hanya 10 persen, tapi kita optimis harus hidup karena sudah menggunakan sistem rekayasa lingkungan,” ujarnya.
Komunitas Mangrove Ranger Indonesia ini melihat sudah tidak ada unsur hara di area penanaman, sehingga sistem mereka dengan memberi nutrisi di tiap kotak agar tanaman bisa hidup.
Selain tantangan cuaca, pasang surut dan buangan limbah zat kimia juga mempengaruhi kehidupan tanaman mangrove. Bahkan jika dibiarkan tak terurus, maka fungsi mangrove sebagai penyerap karbon dan penghasil oksigen akan hilang.
Baca juga: UGM latih 80 petugas pencatat serapan karbon pada mangrove
Direktur Human Capital Perum Bulog Sudarsono Hardjosoekarto menambahkan kegiatan ini sengaja dipilih untuk ikut dalam upaya melindungi pesisir pantai dan merespons perubahan iklim.
Ia mengatakan program ini bagian dari inisiatif konservasi pesisir pantai yang sejalan dengan pilar pembangunan lingkungan dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Nomor 14 yaitu perlindungan ekosistem lautan.
“Mangrove memiliki peran strategis dalam melindungi ekosistem pesisir. Selain mampu menyerap karbon hingga lima kali lebih banyak dibandingkan hutan tropis darat, mangrove juga menjadi habitat penting bagi berbagai spesies laut,” ujar Sudarsono.
Baca juga: BRGM: Pelatihan mangrove pada guru tingkatkan pelestarian lingkungan
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024
Komentar
Berita Terkait
Pramono padukan metode Ahok-Anies untuk cegah banjir di Cipete
- 18 November 2024
Pramono usulkan “Giant Mangrove Wall” untuk atasi rob di pesisir DKI
- 17 November 2024
ULM hijaukan laboratorium lahan basah di hutan mangrove Kotabaru
- 17 November 2024
Pemkot Surabaya dan WVI kampanyekan mangrove bisa tingkatkan ekonomi
- 15 November 2024
Pakar: Pelatihan mangrove pada guru tingkatkan literasi generasi Z
- 13 November 2024
Kementerian PU: Pembangunan tanggul pantai utara Jawa bertahap
- 13 November 2024
BRGM: Pelatihan mangrove pada guru tingkatkan pelestarian lingkungan
- 12 November 2024