Akibat Angin Kencang dan Hujan, Kematian Ikan di Danau Maninjau Capai 15,2 Ton

Akibat Angin Kencang dan Hujan, Kematian Ikan di Danau Maninjau Capai 15,2 Ton.

LUBUKBASUNG, PARASRIAU.COM – Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) menyatakan bahwa kematian ikan keramba jaring apung di Danau Maninjau menjadi 15,2 ton dengan kerugian petani mencapai Rp380 juta.

“Kematian ikan bertambah di Jorong Pantas, Nagari Tanjung Sani sekitar 200 kilogram,” ungkap Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Agam, Rosva Deswira di Lubukbasung, Ahad (21/5/2023).

Ia mengatakan, sebelumnya kematian ikan terjadi di Nagari Bayua sekitar 15 ton tersebar di 35 petak keramba jaring apung milik 13 petani pada Senin (15/5/2023). Setelah itu, kematian ikan berlanjut di Nagari Tanjung Sani setelah kejadian di Nagari Bayua. Akibat kejadian itu, petani mengalami kerugian sekitar Rp380 juta, karena harga ikan tingkat pasaran mencapai Rp25 ribu per kilogram. “Ikan yang mati itu berbagai ukuran mulai berupa bibit dan siap panen,” katanya seperti dilansir republika.co.identification.

Ia mengakui kematian ikan itu dampak dari angin kencang disertai curah hujan cukup tinggi pada Ahad (14/5/2023). Kondisi itu mengakibatkan terjadinya pembalikan air dari dasar ke permukaan danau, sehingga oksigen berkurang di dasar danau. Setelah itu ikan menjadi pusing dan beberapa jam setelah kejadian itu langsung mati dan mengapung ke permukaan. “Penyuluh perikanan masih melakukan pendataan ikan yang mati dampak dari kekurangan oksigen itu,” katanya lagi.

Ia mengimbau petani melakukan panen dini dengan memindahkan ke kolam air tenang dalam rangka mengantisipasi kematian ikan yang berdampak kerugian cukup besar. “Segera panen ikan untuk mengantisipasi kerugian cukup besar dan keramba jaring apung terisi sekitar 40 persen dari 23.359 petak,” pungkasnya. (*/pr2)

Redaksi Pos

Related Posts

Anak Usaha Astra Agro, PT. Mamuang Tutup Akses Jalan, Masyarakat Takut Bersuara Kerap Terima Intimidasi – InfoSAWIT

InfoSAWIT, DONGGALA – Saat ini masyarakat Desa Rio Mukti ini mengeluhkan adanya penutupan jalan yang melintasi Kebun sawit perusahaan milik anak usaha PT Astra Agro Lestari Tbk., PT. Mamuang, yang berlokasi di Provinsi Sulawesi Tengah. Penutupan jalan yang dilakukan pihak PT. Mamuang ini, menurut penuturan seorang warga, berdampak pada masyarakat Desa Rio Mukti saat hendak

Berawal Dari Pabrik Sabun, Musim Mas Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Migor – InfoSAWIT

InfoSAWIT, JAKARTA – Belum lama ini tiga perusahaan minyak sawit penghasil produk hilir minyak sawit yakni Wilmar Personnel, Permata Hijau Personnel, dan Musim Mas Personnel, ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan korupsi ekspor indecent palm oil (CPO) atau bahan baku minyak goreng. Kapuspenkum Kejagung, Ketut Sumedana mengungkapkan, selanjutnya untuk perkara yang kedua, disampaikan berdasarkan putusan Mahkamah