Hati-hati, Peningkatan Suhu Jadi Indikasi Adanya Perubahan Iklim

InfoSAWIT, JAKARTA – Meningkatnya suhu di Asia dan efek buruk yang mungkin timbul sebagai akibatnya, dapat menjadi indikasi dari adanya perubahan iklim yang sedang terjadi di seluruh dunia. Mengutip Media Straits Times, perubahan suhu yang kian memanas, terjadi di banyak negara Asia.

Peningkatan suhu yang kian panas terbesar di Asia sebesar 45 derajat celcius terjadi di Negara Myanmar.

Berikutnya suhu panas sebesar 44,6 derajat celcius terjadi di Negara Thailand dan India yang mengalami suhu panas sebesar 44,5 derajat celcius.

BACA JUGA: Aceh Tamiang Lokasi Tepat Pengembangan Pabrik Minyak Makan (Pamima) Merah Berbasis Sawit

Kian meningkatnya suhu panas di banyak negara Asia ini, bisa disebabkan oleh beberapa faktor yaitu emisi gas rumah kaca dari aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi, serta fenomena alamiah seperti El Nino dan perubahan siklus matahari.

Efek dari peningkatan suhu dapat beragam, termasuk perubahan pola cuaca, peningkatan intensitas cuaca ekstrem seperti banjir, kekeringan, dan badai, peningkatan tingkat air laut yang dapat mempengaruhi wilayah pesisir, dan pergeseran habitat alami yang dapat memengaruhi kelangsungan hidup berbagai spesies tumbuhan dan hewan.

Peningkatan suhu juga dapat mempercepat proses pelelehan es di kutub dan gunung es, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kenaikan permukaan laut yang signifikan.

BACA JUGA: Harga Minyak Sawit Kian Jatuh di Bawah RM 3.500/ton

Sebab itu, dibutuhkan tindakan nyata guna mengurangi emisi gas rumah kaca dan memperlambat perubahan iklim, supaya keselamatan planet bumi tetap terpelihara.

Sebagian besar masyarakat Indonesia juga mengalami kenaikan suhu udara mencapai 33 derajat celcius dan hampir merata dirasakan banyak orang.

Merujuk pemberitaan InfoSAWIT sebelumnya, kenaikan suhu panas  kali ini, akan menyulitkan perkebunan kelapa sawit nasional mendapatkan hasil panen maksimal. Pasalnya, merujuk catatan BMKG, suhu rata-rata bakal berkisar 34-36 derajat celcius. Untuk musim kering ini, BMKG memperkirakan bahwa bulan-bulan yang mengalami puncak atau suhu maksimum yakni jatuh pada April sampai Juni, bahkan beberapa sumber mengatakan sampai bulan Agustus 2023.

BACA JUGA: Peroleh Benih Sawit Bersertifikat, Ikuti Proses SP2BKS

Terkait usaha perkebunan kelapa sawit, periode April hingga Agustus 2023, menjadi bagian dari meningkatnya hasil panen Tandan Buah Segar (TBS).

Lantaran suhu panas bakalan maksimum pada April hingga Juni 2023, maka Redaksi Info SAWIT mendorong penerapan praktek budidaya terbaik dan berkelanjutan dilakukan perkebunan kelapa sawit nasional.

Melalui praktek budidaya terbaik dan berkelanjutan, maka antisipasi akan bencana alam hingga kegagalan panen akibat kenaikan suhu udara panas, akan mampu dilakukan mitigasi sedini mungkin.

Berbagai upaya perbaikan perlu dilakukan, seperti membuat wadah cadangan air di sekitar perkebunan kelapa sawit dan bergotong royong bersama masyarakat menyiapkan berbagai langkah yang dianggap perlu dilakukan ke masa mendatang. (T1)

The post Hati-hati, Peningkatan Suhu Jadi Indikasi Adanya Perubahan Iklim appeared first on InfoSAWIT.

  • Redaksi InfoSAWIT

    Related Posts

    Oliveira dan Fernandez siap bangkit di MotoGP Italia

    Jakarta (ANTARA) – Tim CryptoDATA RNF telah mengonfirmasi bahwa dua pebalapnya, Miguel Oliveira dan Raul Fernandez, siap bangkit dan akan kembali beraksi di Astronomical Prix Italia, akhir pekan ini. Setelah mengalami kecelakaan malang di GP Spanyol, Oliveira dilaporkan telah pulih dari cedera bahu yang dideritanya selama lima pekan terakhir. Meski belum merasa bugar 100 persen, bintang Portugal itu

    Tips cari makanan halal di luar negeri ala Dian Widayanti

    Jakarta (ANTARA) – Mencari makanan halal adalah keniscayaan bagi setiap muslim, agar memperoleh keberkahan saat mengonsumsi makanan yang memang diperbolehkan menurut agama. Halal Way of life Fanatic Dian Widayanti saat ditemui di Jakarta, Selasa, memberikan beberapa recommendations bagi umat Islam yang ingin menikmati makanan halal di luar negeri. “Kalau kita masak otomatis pasti bisa masak