Kampung Batik Laweyan Inisiasi Penggunaan Malam Sawit Berkelanjutan – InfoSAWIT

featured image

InhuPost, JAWA TENGAH – Kampung Batik Laweyan yang berlokasi di Provinsi Jawa Tengah, Kota Solo, bakal menggunakan minyak sawit berkelanjutan bersertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), , untuk proses produksi batiknya. Penggunaan malam Batik bersertifikasi RSPO menjadi kesadaran masyarakat Laweyan yang sebagian besar menggeluti usaha Batik.

Menurut Ketua Umum Forum Pengembangan Kampoeng Batik (FPKB), Alfa Febila Priatmono, Kampoeng Laweyan menjadi pusat perajin Batik sejak jaman pra kemerdekaan.

Menurutnya, berbagai bukti kemandirian ekonomi masyarakat Laweyan, telah menjadi bagian dari sejarah Kampoeng Laweyan yang bisa ditelusuri hingga dewasa ini. Wajar, bila kemudian, berdasarkan sejarah Kampoeng Laweyan menjadi kampung Batik tertua di Indonesia.

BACA JUGA: Berikut Sederet Tugas Luhut di Satgas Peningkatan Tata Kelola Industri  Kelapa Sawit

“Pasang surut ekonomi nasional, menjadi gambaran pula dari masyarakat Laweyan, ” Kata Alfa menjelaskan kepada InhuPost, Minggu (16/4/2023).

Lebih lanjut, Alfa menjelaskan kemandirian masyarakat Laweyan, yang selalu mandiri dan berdikari dalam ekonomi. Hampir seluruh masyarakat Laweyan, melakukan usaha mandiri batik di rumahnya. Kondisi ekonomi juga diperkuat, hingga melahirkan juragan-juragan batik di masyarakat Laweyan.

“Lahirnya budaya Mase, jadi titik awal keberhasilan usaha batik masyarakat Laweyan”, jelas Alfa. LRedaksi Posn, budaya Mase, mendudukan kehormatan seorang ibu dalam rumah tangga menjadi sosok pengusaha perempuan yang berhasil.

BACA JUGA: Ini Sosok Ardi Prapto, Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma

Kemampuan perempuan dalam menjalankan roda bisnis membatik, pasalnya membutuhkan ketelitian dan ketekunan dalam proses pembuatan nya. Wajar, bila kemudian, proses produksi batik tulis menjadi ikon batik Laweyan yang tersebar luas. Selain itu, proses cap batik, juga menjadi keberhasilan masyarakat Laweyan berikutnya.

Proses membatik masyarakat Laweyan  yang sudah populer di masyarakat luas itulah, yang kemudian menjadikannya sebagai tujuan pariwisata desa batik di Kota Solo. Sebagai Desa Pariwisata, Kampoeng Laweyan juga berencana mendorong pariwisata desa berkelanjutan.

Dibaca : 635

Halaman: 1 2

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – News Update”, caranya klik hyperlink InhuPost-News Update, kemudian be half of. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.

  • Redaksi Pos

    Related Posts

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI Pusat

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI PusatJAKARTA, PARASRIAU.COM – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau H Zulmansyah Sekedang mengaku semakin mantap maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum (Ketum) PWI Pusat 2023-2028.Itu dikatakan Ketua Discussion board Pemred Jawa Pos Neighborhood 2017-2018 itu setelah sowan ke tokoh pers Dahlan Iskan (DI) yang

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNP

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNPPADANG, PARASRIAU.COM – Di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berkesempatan berbagi pengalaman hidup, mulai dari pendidikan hingga menjadi Gubernur Riau. Gubri Syamsuar menerangkan jika dirinya menempuh pendidikan jenjang perguruan tinggi dan merasakan prosesi wisuda itu bisa dikatakan terlambat.Sebab setalah menamatkan pendidikan

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *