PLN segera merealisasikan listrik desa di Barito Utara Kalteng

featured image

Aliran listrik ini sangat diharapkan dan ditunggu oleh warga masyarakat…..

Muara Teweh (Redaksi Pos) – Listrik desa pada sembilan desa di Kecamatan Teweh Timur dan Teweh Baru, Kabupaten Barito Utara segera direalisasikan PT PLN melalui Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).

Kesembilan desa yang segera dialiri listrik PLN ini, meliputi wilayah Kecamatan Teweh Timur yaitu Desa Jamut, Liju, Sei Liju, Mampuak I, Mampuak II, dan Sampirang I. Kemudian untuk Kecamatan Teweh Baru yaitu Desa Sikui, Panaen, dan Sabuh.

“Aliran listrik ini sangat diharapkan dan ditunggu oleh warga masyarakat Kecamatan Teweh Timur khususnya enam desa yang rencananya diusulkan dialiri listrik 1 x 24 jam, dan masyarakat sangat antusias mendengarkan kabar akan adanya listrik masuk desa mereka,” kata Camat Teweh Timur Walter, di Muara Teweh, Kamis.

Menurut dia, pihaknya menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dan bantuan dari Pemkab Barito Utara dalam hal ini Bupati Barito Utara Nadalsyah melalui Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang setempat serta tim teknis yang membantu dalam merealisasikan ini sehingga bisa terlaksana sampai saat ini.

Pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada PT PLN UP2K Kalteng yang sudah mengakomodir permohonan dari Pemerintah Kecamatan Teweh Timur melalui Bupati Barito Utara untuk percepatan interkoneksi listrik di wilayah Kecamatan Teweh Timur untuk merdeka listrik.

“Kami juga sampaikan ucapan terima kasih kepada Camat Teweh Baru atas bantuan dan dukungan yang sudah mengakomodir untuk jalur yang masuk wilayah Pemerintah Kecamatan Teweh Baru,” kata Walter.

Dia mengharapkan dukungan dari masyarakat, dari Simpang Km 30 Sikui jalur sebelah kiri naik sampai Simpang Thamrin untuk lahan dan tanam tumbuh yang nantinya akan pasang pemancangan tiang dan pemasangan jalur listrik yang akan dibersihkan secara bergotong royong dan secara sukarela dari Pemerintah Kecamatan Teweh Timur, Pemerintah Kecamatan Teweh Baru, tripika kecamatan, pemdes, dan masyarakat di sembilan desa tersebut.

“Kami meminta dukungan agar dalam kegiatan ini warga di sembilan desa dua kecamatan untuk tidak menuntut ganti rugi lahan dan tanam tumbuh, karena untuk hal tersebut memang tidak ada anggaran dari pihak PT UP2K Kalteng dan ini adalah merupakan program pemerintah yang harus kita dukung agar masuknya listrik di wilayah Kecamatan Teweh Timur dan Teweh Baru,” kata Walter.

Pemerintah kecamatan, menurut dia, hanya diberikan waktu selama 30 hari untuk melaksanakan pembersihan lahan dan tanam tumbuh, apabila ada kendala sengketa yang menghambat pekerjaan maka dari pihak PT PLN UP2K Kalteng tidak akan melaksanakan pemancangan tiang listrik dan pemasangan jalur listrik dan jalur listrik yang ada akan di pindahkan dan direlokasikan ke desa lain di Kalteng.

“Semoga pertengahan bulan Mei akan datang setelah Lebaran untuk pemancangan tiang dan pemasangan jalur listrik dan sudah dimulai pemancangan tiang dan pemasangan jalur listrik dan semoga tidak ada kendala menuju merdeka listrik di Kabupaten Barito Utara,” kata Walter pula.

Baca juga: Kenaikan desa berlistrik Kalteng capai 10,48 persen

Baca juga: Kementerian ESDM targetkan sambung listrik ke 3000 rumah di Kalteng

Pewarta: Kasriadi

Editor: Budisantoso Budiman

COPYRIGHT © Redaksi Pos 2023

  • Redaksi Pos

    Related Posts

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI Pusat

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI PusatJAKARTA, PARASRIAU.COM – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau H Zulmansyah Sekedang mengaku semakin mantap maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum (Ketum) PWI Pusat 2023-2028.Itu dikatakan Ketua Discussion board Pemred Jawa Pos Neighborhood 2017-2018 itu setelah sowan ke tokoh pers Dahlan Iskan (DI) yang

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNP

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNPPADANG, PARASRIAU.COM – Di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berkesempatan berbagi pengalaman hidup, mulai dari pendidikan hingga menjadi Gubernur Riau. Gubri Syamsuar menerangkan jika dirinya menempuh pendidikan jenjang perguruan tinggi dan merasakan prosesi wisuda itu bisa dikatakan terlambat.Sebab setalah menamatkan pendidikan

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *