InhuPost, JAKARTA – Sampai saat ini limbah biomassa sawit belum dimanfaatkan secara maksimal, dan cenderung menimbulkan dampak lingkungan. sebab itu para periset dari Pusat Riset Kimia BRIN berinisiatif mengembangkan biorefinery terintegrasi guna hasilkan inovasi mikro nano selulosa.
Diakui atau tidak pengembangan biomassa sawit untuk dijadikan produk bernilai masih terbuka lebar, apalagi pemanfaatan biomassa sawit masih minim dan belum maksimal dilakukan. Sebab itu salah satu peneliti dari Pusat Riset Kimia Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Athanasia Amanda Septevani beserta tim, berinisiatif mengembangkan dan menginisiasi pengembangan teknologi biorefinery terintegrasi dengan mengolah limbah biomassa secara kimia menjadi produk inovasi mikro–nano selulosa yang bernilai tinggi dan bermanfaat.
BACA JUGA: Pasar Biodiesel Uni Eropa, Bergeser ke Bahan Baku Berbasis Limbah Sawit
Amanda yang merupakan kelahiran Kota Semarang mulai merintis teknologi biorefinery setelah ia menyelesaikan program doktor di The College of Queensland dan kembali ke Tanah Air pada tahun 2017 lalu.
“Saya mulai merintis teknologi biorefinery untuk memanfaatkan limbah perkebunan kelapa sawit yang jumlahnya sangat banyak yang belum dimanfaatkan secara optimal serta berimbas pada produktivitas perkebunan sawit ini,” ujarnya.
Lebih lanjut tutur Amanda, produk inovasi mikro–nano selulosa tersebut memiliki nilai jual yang tinggi dan bermanfaat serta dapat diaplikasikan di berbagai bidang, seperti teknologi lingkungan, otomotif, elektronika, energi, dan juga biomedika.
Diketahui, selulosa merupakan salah satu komponen terbesar dalam limbah biomassa yang memiliki potensi besar untuk dapat diisolasi dan dikembangkan menjadi produk inovasi mikro–nano selulosa. Berbagai aplikasi penggunaan field cloth selulosa ini, telah dan terus dikembangkan diRedaksi Posnya adalah sebagai field cloth insulasi gedung, produk nanopaper untuk substrat elektronika, colossal adsorben untuk pengolahan air tercemar, termoplastik elastomer untuk bantalan jembatan, serat antimikroba untuk biomedik, dan substrat gasoline cell untuk energi terbarukan.
BACA JUGA: Perpanjangan Penghentian Pungutan Ekspor, Bantu Kerek Harga TBS Sawit
Amanda yang merupakan Peneliti Ahli Madya pada Pusat Riset Kimia BRIN inj juga telah berhasil merintis kerja sama yang melibatkan tiga entitas penting yaitu universitas, instansi pemerintah dan industri, guna mewujudkan produk inovasi pengembangan teknologi biorefinery terintegrasi.
Bahkan, Amanda dan tim telah memproduksi mikro selulosa skala komersial 1 ton dari limbah perkebunan kelapa sawit dengan pihak PT Mandiri Palmera Agrindo, kabarnya kerjasama ini akan berlanjut dengan pembangunan pabrik skala besar di Luwuk, Sulawesi.
Lebih Lengkap Baca Majalah InhuPost Edisi Maret 2022
Post Views: 1,581
Dapatkan replace berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – News Update”, caranya klik link InhuPost-News Update, kemudian be a a part of. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.