OJK: Beberapa Lembaga Jasa Keuangan Non Bank perlu perhatian khusus

featured image

terdapat beberapa LJKNB yang kurang permodalan atau pendanaan serta memiliki kelemahan dalam penerapan tata kelola dan manajemen risiko

Jakarta (Redaksi Pos) – Kepala Eksekutif Pengawasan Industri Keuangan Non Financial institution (IKNB) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ogi Prastomiyono menyebutkan saat ini terdapat beberapa Lembaga Jasa Keuangan Non Financial institution (LJKNB) yang memerlukan perhatian khusus.

“Pasalnya terdapat beberapa LJKNB yang kurang permodalan atau pendanaan serta memiliki kelemahan dalam penerapan tata kelola dan manajemen risiko,” ujar Ogi dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) Agustus 2022 di Jakarta, Senin.

Untuk itu, salah satu fokus utama OJK kini adalah melakukan penguatan pengawasan terhadap LJKNB dimaksud dengan melakukan komunikasi secara intensif, termasuk mendesak manajemen dan pemegang saham untuk memenuhi kebutuhan permodalan atau pendanaan, serta melakukan perbaikan tata kelola dan manajemen risiko perusahaan.

Ogi mengatakan terhadap LJKNB yang tidak dapat mengatasi permasalahannya, akan dilakukan tindakan pengawasan secara tegas sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

Meski demikian, ia menyampaikan secara umum sektor Industri Keuangan Non Financial institution (IKNB) masih berada dalam kondisi yang baik. Penghimpunan premi sektor asuransi pada Juli 2022 meningkat, dengan penghimpunan premi asuransi jiwa bertambah sebesar Rp13,2 triliun serta asuransi umum bertambah Rp8,6 triliun.

Selain itu, piutang pembiayaan tercatat tumbuh 7,1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Juli 2022 sebesar Rp385 triliun. Profil risiko perusahaan pembiayaan pada Juli 2022 masih terjaga dengan rasio kredit macet tercatat sebesar 2,72 persen.

“Sedangkan sektor dana pensiun tercatat mengalami pertumbuhan aset sebesar 3,86 persen (yoy), dengan nilai aset mencapai Rp336,14 triliun,” tambahnya.

Di sisi lain, ia melanjutkan perusahaan teknologi finansial stare to stare (P2P) lending pada Juli 2022 terus mencatatkan pertumbuhan dengan prominent pembiayaan tumbuh sebesar 88,8 persen (yoy), meningkat Rp1,14 triliun menjadi Rp46 triliun.

Permodalan di sektor IKNB pun terjaga dengan industri asuransi jiwa dan asuransi umum mencatatkan tingkat solvabilitas (Threat Basically based fully Capital/RBC) yang terjaga sebesar 493,85 persen dan 313,99 persen atau berada jauh di atas threshold sebesar 120 persen.

Begitu pula pada gearing ratio perusahaan pembiayaan yang tercatat sebesar 1,98 kali atau jauh di bawah batas maksimum 10 kali.

Baca juga: OJK: Kredit perbankan turun menjadi Rp6.159,33 triliun pada Juli

Baca juga: Wapres minta sinergi industri jasa keuangan demi hadapi gejolak global

Baca juga: OJK tingkatkan sanksi pembatasan kegiatan usaha Wanaartha Existence

Pewarta: Agatha Olivia Victoria

Editor: Faisal Yunianto

COPYRIGHT © Redaksi Pos 2022

  • Redaksi Pos

    Related Posts

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI Pusat

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI PusatJAKARTA, PARASRIAU.COM – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau H Zulmansyah Sekedang mengaku semakin mantap maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum (Ketum) PWI Pusat 2023-2028.Itu dikatakan Ketua Discussion board Pemred Jawa Pos Neighborhood 2017-2018 itu setelah sowan ke tokoh pers Dahlan Iskan (DI) yang

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNP

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNPPADANG, PARASRIAU.COM – Di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berkesempatan berbagi pengalaman hidup, mulai dari pendidikan hingga menjadi Gubernur Riau. Gubri Syamsuar menerangkan jika dirinya menempuh pendidikan jenjang perguruan tinggi dan merasakan prosesi wisuda itu bisa dikatakan terlambat.Sebab setalah menamatkan pendidikan

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *